"Bu tolong bu, tolong bu," kata Rio kepada Sukma.
Baca: Kisah Guru Honorer Ditampar Orangtua Murid Hingga Memar, Pelaku Paksa Anaknya Mengaku Dicubit Guru
Alih-alih menolong, Sukma sempat kaget dan menyangka Rio hanyalah orang gila, jauh dari kesan sebagai korban penganiayaan.
"Habisnya telanjang bulat. Pakai celana dalam saja enggak. Pas saya dekati baru kelihatan badannya berdarah," kata Sukma.
Sukma bergegas masuk ke dalam rumah mengambilkan sarung untuk Rio menutupi badannya yang tanpa sehelai kain.
Ia juga menghampiri pengelola TPU Prumpung dan warga lain untuk menolong Rio malam itu.
Terungkap cerita, Rio baru saja dianiaya sampai pakaiannya dilucuti tiga remaja di tengah pekuburan.
Korban juga mendapat sejumlah luka tusuk dan memar.
"Dia enggak kenal sama tiga anak yang ngeroyok."
Baca: Jokowi: Saya Pernah Jadi Rakyat Biasa, Betapa Sulitnya Urus Sertifikat Tanah
"Kalau cewek yang janjian sama dia sih, katanya masih tinggal di dekat TPU Prumpung sini," beber Sukma.
Dari yang Sukma perhatikan, luka di dahi Rio paling parah dari luka lain yang dideritanya.
Beruntung, motor Rio tak sampai digasak pelaku yang malam itu kabur ke permukiman warga sekitar TPU Prumpung.
Sukma dan warga sekitar TPU Prumpung tak mengetahui pasti, apakah ketiga remaja pengeroyok Rio naik motor atau jalan kaki.
Di antara warga yang menolongnya, Rio tak dapat bercerita banyak karena masih syok dikeroyok di tengah pekuburan.
Dari tiga pelaku, Rio menduga satu di antara mereka kekasih si gadis.