TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pedagang cilor bernama Yadi Suwardi (34) ditangkap aparat kepolisian atas dugaan pencabulan anak di bawah umur di kawasan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat.
Berdasarkan penelusuran, pelaku tidak mencabuli siswi SD di daerah tersebut.
"Kejadiannya itu memang di depan SD, tapi korbannya bukan siswi SD. Saya juga enggak tahu korbannya itu orang mana karena pas saya kesana sudah ramai orang," kata Nini ditemui di rumahnya, Rabu (27/11/2019).
"Pas ramai itu saya langung telpon Pak Binmas. Enggak berapa lama langsung datang ke lokasi dan amankan pelaku itu," kata Nini.
Sementara itu, salah satu pedagang yang berjualan di depan SD tersebut menyebut bahwa korban dari pencabulan Yadi berjumlah tiga orang.
Dari ketiga korban pencabulan itu, ia menyebut salah satunya merupakan anak dari pedagang susu kacang yang juga berjualan di depan sekolah.
"Korbannya itu bukan siswi SD. Tapi kebetulan orangtuanya lagi jemput kakaknya dan anaknya itu main disini (lokasi depan sekolah) nah saya juga enggak tahu gimana kejadiannya tahu-tahu sudah ramai," ujar Atik, salah satu pedagang.
Hal senada disampaikan salah satu guru sekolah tersebut yang menegaskan kejadian pencabulan itu bukan terjadi di lingkungan sekolah.
"Itu kejadiannya diluar, enggak ada hubungannya sama sekolah," ujar salah satu guru yang enggan disebutkan namanya.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, tempat pencabulan yang dilakukan Yadi memang berada di depan sebuah sekolah SD di kawasan Kapuk.
Saat ini, di depan lokasi para pedagang pun masih berjualan seperti biasa.
Diberitakan sebelumnya, tiga bocah berinisial AA (7), CA (6) dan KA (5) jadi korban pencabulan oleh Yadi yang sehari-hari berjualan cilor.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, awalnya pelaku yang melihat ketiga korban sedang bermain di depan sekolah berusaha mendekati dan mengajaknya bercanda.
Bermodus main 'sunat-sunatan' pelaku membawa korban ke dalam gudang dan melampiaskan nafsu bejatnya.
Setelah puas melampiaskan nafsu bejatnya, pelaku pun menyuruh korban pergi.
Aksi pelaku terungkap setelah korban melaporkan peristiwa yang dialaminya kepada orangtuanya masing-masing.
Saat ini, pelaku telah digelandang ke Mapolsek Cengkareng.
Kapolsek Cengkareng, Kompol Khoiri mengatakan sampai saat ini masih memeriksa intensif Yadi untuk mengetahui motif dan sudah berapa banyak pelaku melakukan aksi serupa.
Polisi masih dalami motif
Polisi masih memeriksa intensif Yadi Suryadi (34) pedagang cilor yang mencabuli tiga siswi SD.
Kapolsek Cengkareng, Kompol Khoiri mengatakan, hal tersebut untuk mengungkap motif pelaku melakukan aksi bejatnya tersebut.
Diketahui berdasarkan informasi yang dihimpun ada tiga siswi yakni AA (7), CA (6) dan KA (5) yang jadi korban pencabulan oleh Yadi yang sehari-hari memang berjualan cilor di depan SD korban di kawasan Kapuk, Cengkareng.
"Yang bersangkutan masih kami periksa intensif untuk mengetahui motif dari pelaku ini," kata Khoiri saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Rabu (27/11/2019).
Khoiri menuturkan, kepada pihaknya, Yadi mengaku baru satu kali melakukan aksi bejatnya itu.
"Namun kami tak serta merta percaya. Sekarang masih kami periksa yang bersangkutan, nanti kami kabarkan lebih detail," kata Khoiri.
Diberitakan sebelumnya, dalam video yang beredar, saat diamankan polisi dari sebuah SD negeri di kawasan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, siang kemarin, Yadi terus disoraki warga yang kesal dengan ulahnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, awalnya pelaku yang melihat ketiga korban sedang bermain di sekitar sekolah berusaha mendekati dan mengajaknya bercanda.
Bermodus main 'sunat-sunatan' pelaku membawa korban ke dalam gudang dan melampiaskan nafsu bejatnya.
Setelah puas melampiaskan nafsu bejatnya, pelaku pun menyuruh korban pergi.
Aksi pelaku terungkap setelah korban melaporkan peristiwa yang dialaminya kepada orangtuanya masing-masing.
Nyaris jadi korban amukan massa
Pedagang cilor bernama Yadi Suryadi (34) jadi sasaran amuk massa yang geram lantaran diduga mencabuli tiga siswi SD.
Dalam video yang beredar, saat diamankan polisi dari sebuah SD negeri di kawasan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, warga yang kesal dengan ulah Yadi terus menyorakinya.
Kapolsek Cengkareng, Kompol Khoiri membenarkan kejadian tersebut.
"Kejadiannya itu siang kemarin. Saat ini yang bersangkutan ada di Polsek dan masih kami periksa intensif," kata Khoiri saat dikonfirmasi, Rabu (27/11/2019).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada tiga siswi yakni AA (7), CA (6) dan KA (5) yang jadi korban pencabulan oleh Yadi yang sehari-hari memang berjualan cilor di depan SD korban.
Saat itu, pelaku yang melihat ketiga korban sedang bermain di sekitar sekolah berusaha mendekati dan mengajaknya bercanda.
Bermodus main 'sunat-sunatan' pelaku membawa korban ke dalam gudang dan melampiaskan nafsu bejatnya.
Setelah puas melampiaskan nafsu bejatnya, pelaku pun menyuruh korban pergi.
Khoiri mengatakan, aksi pelaku terungkap setelah korban melaporkan peristiwa yang dialaminya kepada orangtuanya masing-masing.
"Merasa tidak terima dengan perlakuan pelaku, orang tua korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cengkareng dan kami langsung mengamankan pelaku," kata Khoiri.
Penulis: Elga Hikari Putra
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Pedagang Cilor Cabuli Bocah di Cengkareng, Ketua RT: Lokasinya Depan Sekolah, Korban Bukan Siswi SD