Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga, menilai tergenang sejumlah jalan protokol di Jakarta, Selasa (17/12/2019) akibat buruknya sistem drainase di Ibu Kota.
"Terlepas dari derasnya hujan, hal ini menunjukkan bahwa sistem drainase kota kita masih buruk," kata Nirwono saat dikonfirmasi, Rabu (18/12/2019).
Menurutnya sistem drainase ibu kota saat ini hanya 33 persen saja yang berfungsi dengan baik.
Baca: Hujan Deras Guyur Jakarta, Berikut 19 Titik Genangan Air di Jalan Protokol Ibu Kota
Kurang maksimalnya salur air mengakibatkan volume air hujan tidak bisa mengalir sepenuhnya lewat drainase yang tersedia.
Padahal kata dia, genangan air kemarin berasal dari banjir lokal dan bukan kiriman wilayah lain.
"Ini merupakan banjir lokal yang diakibatkan buruknya sistem drainase kota, yang memang hanya sekira 33 persen yang berfungsi baik saat ini," ujar dia.
Ia mengatakan Pemprov DKI harus melebarkan diameter saluran air agar tidak terjadi antrean air.
Baca: Hujan Guyur Jakarta, Ini Sejumlah Titik Genangan Air
Sehingga, jika hujan turun lebih lebat dan lama, air yang berada di darat bisa tertampung dengan baik.
"Besar diameternya harus diperlebar, misal dari 1,5 menjadi tiga meter agar kapasitas airnya bisa menampung saat hujan lebat," ucap dia.
Baca: PPATK Temukan Rekening Kasino Kepala Daerah, Apa Kata Pakar Hukum?
Ia pun mengatakan revitalisasi trotoar yang gencar dilakukan Pemprov DKi harus diikuti juga dengan revitalisasi saluran air.
"Kegiatan revitalisasi trotoar yang sedang gencar dilakukan Pemprov DKI seharusnya diikuti dengan rehabilitasi saluran air kota dan sekaligus penataan jaringan utilitas secara terpadu," katanya.
19 titik genangan air di jalan Ibu Kota
BPBD DKI Jakarta mencatat ada 19 titik genangan di sejumlah Jalan Ibu Kota akibat hujan deras yang terjadi sejak, Selasa (17/12/2019) siang.