Tak hanya itu, tenaga kesehatan juga akan memberikan trauma healing kepada korban banjir, khususnya anak-anak.
Ia juga memastikan agar disetiap posko harus ada minimal satu dokter untuk memberikan penanganan kepada korban jika terjadi suatu hal terkait kesehatan.
Terawan juga menyebut, ada pusat kritis untuk korban banjir yang sakit.
"Dan pusat kritis itu yang mengordinir semua dinas kesehatan di wilayah terdampak," ungkapnya.
"Dan teman-teman di wilayah selalu berkomunikasi dengan dinas kesehatan provinsi kemudian juga akan termonitor oleh kami semua," tambahnya.
Dengan langkah tersebut, Terawan berharap bisa membantu warga terdampak. (Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)