News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Banjir di Jakarta

Pasangan di Kelapa Gading Langsungkan Pernikahan di Tengah Kepungan Banjir, Tamu Naik Perahu Karet

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading yang masih tetap berlangsung meski terkepung banjir pada Kamis (2/2/2020).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banjir tidak menyurutkan niat pasangan Feri Eko Susanto (28) dan Syifa Fauziah (22) melangsungkan pernikahan.

Ditengah banjir yang menggenangi kawasan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (2/1/2020), pasangan tersebut melaksanakan pernikahan mereka.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di Jalan Inspeksi yang berada di pinggir Kali Sunter, Pegangsaan Dua banjir menggenang kawasan tersebut dari 20-80 sentimeter.

Untuk mengakses kediaman pasangan tersebut, warga harus menerjang banjir dengan berjalan kaki atau perahu karet yang disediakan Pemprov DKI Jakarta.

Baca: Bencana Banjir dan Longsor di Jabar Tewaskan Tujuh Orang Tewas dan 4.000 Rumah Terendam

Dilansir Kompas.com, dari pinggir jalan Gang Masjid menuju kediaman pasangan itu warga harus melewati banjir sejauh 100 meter.

Untungnya, air tidak sampai menggenangi rumah pasangan pengantin baru ini.

Hujan sangat lebat yang turun kemarin memang sempat membuat pasangan ini was-was rumah mereka ikut tergenang banjir.

"Pengennya sih terang, ya tapi namanya cuaca disyukuri aja," kata Feri kepada Kompas.com.

Tak bisa tunda pernikahan

Karena undangan sudah disebar serta katering dan dekorasi sudah dipesan membuat mereka tak bisa menunda hari pernikahan.

"Kan kami udah nyebar undangan, jadi (kalau diundur) malu," ujar Syifa sambil tertawa.

Kecemasan serupa juga sempat dirasakan ibunda Syifa bermana Samiih (40).

Baca: Mobil Terendam Banjir? Pastikan Miliki Polis Asuransi Ini agar Bisa Tercover

Terlebih ketika hujan kembali turun tadi malam.

Undangan-undangan mereka juga menyangka bahwa pernikahan tersebut batal.

Akan tetapi acara harus tetap dilaksakan.

Untungnya hari ini cuaca cerah dan banjir tetap tidak menggenangi rumah mereka.

Listrik padam dan tak ada air bersih

Kendala tak berhenti di situ, listrik padam dan tidak adanya air bersih juga cukup menyulitkan mereka dalam melangsungkan pernikahan.

"Nyuci piring saja kagak ada airnya, mau bikin kue kagak ada air, pakai galon," ujar Samiih.

Meski gelap-gelapan, dengan segala keterbatasan hari bahagia harus tetap berlangsung.

Baca: Ciledug Banjir, Warga Memilih Berdiam Diri di Rumah untuk Jaga Harta Benda

Sama sekali tak ada raut kemalangan atau kesedihan di wajah mereka.

Saat berbincang-bincang dengan tamu yang datang pun mereka tak henti-hentinya tertawa.

"Ya setidaknya hari ini bisa jadi cerita untuk anak nanti," kata Ferry sambil tersenyum lepas.

Bertamu ke pernikahan Eko dan Syifa

Kompas.com berkunjung ke kediaman mereka bersama dengan aparat dari Kelurahan Pegangsaan Dua.

Kami berangkat dari Kelurahan Pegangsaan Dua menggunakan mobil pickup Satpol PP yang bagian belakangnya dipasangi bangku.

Mobil harus menerobos genangan setinggi 30 sentimeter ketika melintas di Jalan Gang Masjid, Pegangsaan Dua menuju Masjid At-Taqwa yang jadi tempat pengungsian.

Pasangan di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading yang masih tetap berlangsung meski terkepung banjir pada Kamis (2/2/2020). (KOMPAS.COM/JIMMY RAMADHAN AZHARI)

Dari sana, kami harus menggunakan perahu karet yang difungsikan untuk membantu evakuasi warga terdampak banjir.

Kami lantas menelusuri Jalan Inspeksi sejauh 100 meter untuk mencapai lokasi pernikahan.

Kedalaman air di Jalan Inspeksi ini cukup bervariasi, mulai dari 20 sentimeter hingga 90 sentimeter.

Ketika di lokasi yang kedalaman banjir cukup rendah, kami terpaksa berjalan kaki sambil mengangkat perahu karet tersebut.

Yang cukup menyeramkan, Jalan Inspeksi ini berada tepat di pinggir Kali Anak Sunter.

Baca: Sekjen MUI Imbau Masyarakat Hibur dan Bantu Korban Banjir Jakarta

Karena lokasi itu terendam banjir, tidak bisa dibedakan antara jalanan dan kali yang cukup dalam.

Untuk membantu kami bergerak dengan perahu karet itu, anggota PPSU dan anak-anak sekitar mendorong perahu karet tersebut.

Adapun lokasi pernikahan itu berada di sebuah gang sempit yang hanya bisa dilewati dengan berjalan kaki ataupun sepeda motor.

Jalan gang itu pun juga terendam banjir setinggi lutut.

Para aparat Kelurahan Pegangsaan Dua pun mengeluhkan air yang masuk kedalam sepatu boot mereka.

Di ujung gang terlihat dua orang pagar ayu yang menunjukkan bahwa kami sudah sampai di lokasi pernikahan.

Untungnya banjir tidak sampai ke tempat pagar ayu tersebut duduk. (KOMPAS.com/Jimmy Ramadhan Azhari)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Susah Senang Pernikahan Terkepung Banjir Kelapa Gading: Jadi Cerita untuk Anak Kami Nanti 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini