TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bencana banjir yang melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya dalam dua hari terakhir menimbulkan banyak korban yang kehilangan harta bendanya.
Hujan deras yang berlangsung sejak Selasa (31/12/2019) malam hingga Rabu (1/1/2020) menyebabkan banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jabodetabek.
Untuk itulah, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BKP RI) terpanggil untuk berempati dengan menyediakan gelangang olahraga yang ada di Pusdiklat BPK RI Jl. Raya Kalibata, RT.6/RW.7, Kalibata, Jakarta Selatan untuk dijadikan penampungan sementara bagi para warga RT06/RW07 Kelurahan Rawajati Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan yang rumahnya dilanda banjir.
Ketua Badan Pemerika Keuangan RI, Agung Firman Sampurna mengatakan pihaknya merasa terpanggil untuk melakukan pertolongan bagi warga yang berada di sekitar komplek Diklat BPR RI dengan menyediakan tempat sementara menanti banjir surut.
"Skala banjir tahun ini sangat besar, mungkin ada juga alasan mengapa banjir, namun saya menghindari pendapat yang saling menyalahkan, dan berharap tidak ada lagi curah hujan, tetapi kita tetap bersiap untuk melakukan upaya pertolongan, dan mengajak semua pihak, khususnya masyarakat Jakarta yang tak terkena dampak banjir dan rakyat indonesia pada umumnya, menghadapi curah hujan lebat di bulan Februari mendatang dan kita akanbergotong royong menyiapkan segala sesuatunya lebih baik," ungkap Agung Firman Sampurna saat meninjau penampungan sementara di GOR mini yang ada di komplek Pusdiklat BPK RI itu, Kamis malam (2/1/2020).
Dikatakan Agung Firman Sampurna, bahwa yang terpenting dalam membantu korban banjir di ibukota ini, kita harus menjauhkan dari saling menyalahkan, dan harus saling membantu agar kita bisa mengatasi bulan Januari ini dengan baik.
"Ke depan, tetap memperhatikan soal perencanaan dan kelengkapan infrastruktur yang dibutuhkan mengatasi bencana banjir, tapi yang terbaik sekarang ini, saya mengajak masyarakat untuk berempati. Kita punya kewajiban melaksanakan tugas sehari hari, kita juga punya kepedulian tidak saja terhadap warga sekitar kantor, namun ada juga pegawai BPK yang terkena dampak banjir," jelasnya.
Kegiatan ini diakui Agung Firman Sampurna bukan baru tahun ini saja memberikan penampungan sementara bagi para warga yang terkena bencana banjir di wilayah Rawajati.
"Tahun 2012 dan 2013 saya kesini dan menyediakan penampungan sementara, kita terbuka dan siap membantu semampu kita meringankan beban warga Rawajati. Diharapkan dalam satu dua bulan kita tetap memberikan tempat hingga keadaan kembali norman," papar Agung Firman Sampurna.
Sementara itu, Ketua RT06/RW07 Kelurahan Rawajati yang warganya terkena dampak banjir, Baihaki mengatakan bahwa warganya yang ditampung di GOR Diklat BPK RI di wilayah Kalibata ini ada sekitar 200 orang dari 70 Kepala Keluarga yang ada di wilayahnya.
"Kami berterimakasih kepada bapak Ketua BPK RI yang telah memberikan tempat penampungan sementara bagi warga kami yang sejak tahun 2015 memberikan tempat bagi warga kami untuk tinggal sementara akibat banjir yang melanda wilayah kami," tutur Baihaki disela-sela peninjauan Ketua BPK RI.
Senada dengan Baihaki, Nurmala yang juga warga dari Baihaki mengaku merasa nyaman bisa ditampung di Pusdiklat BPR RI ini.
"Kami merasa nyaman mendapat penampungan dari pihak BPK RI, dan memberikan segala keperluan kami dari makan dan keperluan pribadi lainnya," kata ibu dari tiga putri ini yang rumahnya hanya berjarak sekitar 50 meter dari bibir sungai Ciliwung itu.
Nurmala yang ditemani dua orang putrinya di penampungan sementara itu mengaku tidak mendapat kesulitan saat melaksanakan kegiatan sehari-harinya selama berada di GOR Pusdiklat BPR RI itu.
"Namun demikian kami tetap berharap agar banjir segera surut dan kami bisa kembali ke rumah kami lagi," selorohnya.