TRIBUNNEWS.COM - Mantan Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok turut prihatin atas bencana banjir yang melanda wilayah ibukota.
Melalui akun resmi Twitter-nya, Ahok mengatakan bahwa dirinya turut berduka cita atas jatuhnya korban jiwa akibat banjir.
Selain menyampaikan bela sungkawa, omisaris Utama Pertamina (Persero) ini juga mengingatkan masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS) untuk selalu waspada.
Ia juga berharap bencana banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya segera berlalu dan keadaan kembali seperti sebelum banjir terjadi.
"Turut berduka cita atas korban-korban meninggal #banjir2020 di Jakarta dan sekitarnya."
"Untuk warga yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS), agar selalu waspada."
"Semoga bencana banjir ini cepat berlalu dan kondisi pulih kembali," tulis Ahok (@basuki_btp), Jumat (3/1/2020).
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com pada Jumat (3/1/2020), Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) mencatat jumlah korban jiwa akibat bencana banjir di Jakarta dan sekitarnya mencapai 43 orang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Agus Wibowo menyatakan, jumlah tersebut merupakan data terbaru per Jumat (3/1/2019) pagi pukul 09.00 WIB.
Penyebab meninggalnya korban di anataranya terseret arus banjir, tertimbun tanah longsor, tersengat arus listrik, dan hipotermia.
Hujan mengguyur Jakarta dan sekitarnya sejak Selasa (31/12/2019) hingga Rabu (1/1/2020) yang menyebabkan bencana banjir.
Tercatat 31.323 warga yang berasal dari 158 kelurahan,mengungsi karena rumahnya terendam banjir.
Tak hanya permukiman warga yang terkena banjir, transportasi umum mulai dari transjakarta, KRL, hingga penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma pun tidak dapat beroperasi.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, banjir di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya disebabkan curah hujan yang eksterem.
Dilansir dari Kompas.com, Kamis (2/1/2019), curah hujan yang terjadi di DKI Jakarta kali ini merupakan curah hujan tertinggi yang menerpa Jakarta.
Hasil pengukuran BMKG, curah hujan tercatat 335 milimeter.
Angka tersebut hampir menyamai rekor sebelumnya pada 2007 dengan catatan 340 milimeter per hari.
(Tribunnews.com/R Agustina)