TRIBUNNEWS.COM - Direktur Operasi Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas), Budi Purnama merilis update korban reruntuhan gedung ambruk di Jalan Brigjen Katamso, Palmerah, Jakarta Barat, Senin (6/1/2020) pukul 09.15 WIB.
Budi Purnama mengatakan, sementara ini total korban yang berhasil dievakuasi sebanyak 11 orang.
Delapan orang yang dievakuasi saat kejadian berada di dalam gedung dan tiga orang lainnya berada di sekitar area gedung.
Tiga orang yang merupakan karyawan minimarket yang berada tepat di bawah gedung runtuh berhasil melakukan evakuasi secara mandiri.
Lima orang lain yang berada di dalam gedung berhasil dievakuasi oleh Basarnas dan Kepolisian.
Sementara tiga orang yang melintas, yakni satu pengendara ojek online (ojol) dan dua lansia juga telah dievakuasi.
"Dari Kapolres, data korban sudah dapat dipastikan sebanyak tiga orang dapat melakukan evakuasi mandiri, yang jaga toko."
"Kemudian yang lima orang kita evakuasi bersama-sama keluar dari gedung di lantai dua, tiga orang yang melintas, ojol dan dua lansia sudah kita evakuasi ke rumah sakit," kata Budi Purnama dilansir dari kanal YouTube Kompastv, Minggu (5/1/2020).
Lebih lanjut, Basarnas dan Kepolisian akan melaksanakan kembali penilaian dari luar gedung dengan bantuan alat dari Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk membuat keputusan dan memastikan benar-benar tak ada korban yang masih terjebak
"Kami akan assessment dulu, nanti kami serahkan tugas berikutnya untuk meruntuhkan dari PU, kami menggunakan alat Damkar untuk melihat dari luar untuk meyakinkan sekali lagi," kata Budi Purnama.
Basarnas dan Kepolisian pun telah melakukan koordinasi dengan pihak Pekerjaan Umum (PU) untuk merobohkan gedung tersebut.
Budi Purnama mengatakan, penilaian hanya bisa dilakukan dari luar gedung, sebab kontruksi gedung tersebut terlihat sudah tidak aman.
Menurut Budi Purnama, bangunan gedung yang runtuh juga terlihat sudah berumur lama, terlihat dari beton yang lapuk dan basah.
"Tidak aman (bangunanya), kami lihat sendiri bangunan ini sepertinya tulang-tulangnya tidak menyambung satu sama lain daripada gedung ini."
"Terus ini sudah terlalu lama dan kelihatan betonnya sudah lapuk dan basah, jadi kita punya engineering dari Damkar dan Basarnas menilai (bangunan) tidak aman," katanya.
Sementara itu, polisi juga telah memberi garis polisi agar masyarakat tidak mendekati area gedung runtuh.
Sebab beberapa saat setalah gedung runtuh ada material reruntuhan yang jatuh.
Identitas Korban Gedung Roboh di Slipi, 2 Laki-laki dan 1 Perempuan Dilarikan ke Rumah Sakit
Melalui akun Twitter resmi Basarnas, Direktur Operasi Brigjen TNI Budi Purnama menjelaskan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa gedung roboh di Slipi, Senin (6/1/2020).
Budi menyebutkan, pihaknya telah menyelamatkan 11 orang korban dalam peristiwa tersebut.
Delapan orang yang ada di dalam gedung, sedangkan tiga lainnya di luar.
Dari keseluruhan korban, tiga orang melakukan evakuasi mandiri yakni penjaga mini market.
Sedangkan lima orang terjebak di lantai dua berhasil dievakuasi.
"Tiga orang evakuasi mandiri, lima kita evakuasi dari lantai dua, tiga di luar gedung," kata Budi di lokasi.
Bangunan yang ambruk ini berada di Jalan Brigjen Katamso, tak jauh dari Flyover Slipi arah Tanah Abang sekira Pukul 09.20 WIB.
Bangunan berada di atas mini market, reruntuhan menimpa beberapa motor yang terparkir di sekitar.
Sampai saat ini belum diketahui penyebab ambruknya bangunan.
Proses evakuasi masih terus dilakukan, tapi petugas masih mempertimbangkan kekuatan sisa bangunan tersebut.
(Tribunnews.com/R Agustina)