Akibatnya, genangan air itu pun rembes ke dinding di samping gedung.
"Bagian lantai 4 dan lantai 3 itu rata-rata plafonnya terjadi rembesan air, genangan air, karena tidak adanya akses pembuangan air di bagian rooftop," ungkap Rifan.
Sehingga, genangan air itu membuat dinding di samping gedung lapuk hingga roboh.
Kesaksian Saksi Mata
Seorang saksi mata, Juni, yang ada di dalam gedung, mengatakan sempat mendengar bunyi dari retakan gedung.
Saat dihubungi Kompas TV, Juni mengatakan, sebelum gedung empat lantai tersebut ambruk, dia mendengar suara getaran yang keras.
Menurutnya, setelah suara getaran yang ia dengar itu, kemudian dalam hitungan menit akhirnya gedung tersebut runtuh.
"Dengar suara kretek-kretek. Dalam hitungan menit, runtuh semua," kata Juni, dikutip dari Kompas.com, Senin (6/1/2020).
Ia melanjutkan, bagian bawah dari gedung tersebut merupakan sebuah minimarket.
Menurutnya, karyawan minimarket tersebut sempat menyelamatkan diri sehingga tidak ada korban luka.
Juni menjelaskan, ada dua orang yang terjebak di lantai dua gedung tersebut.
Saat ini dari anggota Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) sudah mengevakuasi keduanya.
Menurut Juni yang sudah bekerja di kawasan itu selama 30 tahun, gedung tersebut berusia sekitar 10 tahun.
Namun, kondisinya, gedung tersebut tidak terawat.