Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan punya strategi baru antisipasi dan mengatasi banjir di Jakarta.
Anies mengaku akan menerapkan sistem peringatan dini baru bagi warga Jakarta untuk mengantisipasi banjir yang bisa datang kapan saja.
Menurutnya, sistem peringatan dini ini dibuat berdasarkan hasil evaluasi dari banjir besar yang terjadi di awal tahun 2020 lalu.
"Pengalaman kemarin, terjadi kenaikan muka air itu dini hari, pukul 02.00 WIB hingga 04.00 WIB. Para tokoh masyarakat sudah mengabarkan kepada warganya, tapi banyak yang mengabarkan lewat komunikasi telepon di saat orang sedang tidur," ucapnya, Jumat (10/1/2020).
Untuk itulah, orang nomor satu di Jakarta ini mengaku akan membuat posko pemantau banjir di setiap kelurahan di wilayahnya.
Nantinya, petugas posko yang akan langsung turun mengabarkan kepada masyarakat jika mulai ada kenaikan muka air.
"Petugas posko kami instruksikan untuk turun langsung ke lapangan, door to door," ujarnya di Kementerian BUMN, Gambir, Jakarta Pusat.
Adapun tujuan dari penerapan sistem baru ini ialah agar seluruh masyarakat bisa mendapat informasi akan adanya potensi banjir di wilayahnya.
Sehingga mereka bisa bersiap diri menghadapi banjir yang bisa kapan saja merendam tempat tinggalnya.
"Tujuannya bila kejadiannya di malam hari, apalagi dini hari, masyarakat tidak ngecek telepon karena pemberitahuan lewat telepon tidak efektif," ujarnya di Kementerian BUMN, Gambir, Jakarta Pusat.
• Polisi Butuh 2 Hari Untuk Buka Brankas Berisi Senjata Api Ilegal Milik Koboi Lamborghini
Seperti diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem akan melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya pada 9 Januari hingga 11 Januari 2020 mendatang.
Selain memprediksi hujan deras akan mengguyur wilayah ibu kota, BMKG juga memprediksi adanya peningkatan tinggi muka air di wilayah utara Jakarta.
Pasang maksimum ini diperkirakan terjadi lada pukul 10.00 WIB sampai 11.00 WIB dan berpotensi besar menimbulkan banjir rob di wilayah Jakarta Utara.