"Saya mengumpulkan data siapa sih yang mendukung pencopotan beliau, ternyata bukan orang Jakarta. Lho apa hubungannya?" tegasnya.
"Di sosial media Twitter, Instagram, dari Malang, Kediri, Jember, semuanya itu menyerang dengan satu bahasa yang sama dan kompak," imbuhnya.
"Ini Ada apa? maka kesimpulan secara politis itu tepat, karakter Assassination itu tepat," jelasya.
Melihat hal ini, Haikal pun menilai bahwa ada dendam Pilpres yang belum usai.
"Kenapa hanya Anies yang diserang, dan serangannya dari seluruh Indonesia?" ujarnya.
"Maka kesimpulan sekarang ini ada hubungannya dengan dendam Pilpres yang lalu," tegasnya.
Pernyataan ini pun memancing reaksi dari pembawa acara 'Dua Sisi', Tysa Novenny.
Tysa bertanya terkait adakah kemungkinan penyerangan terhadap Anies ini dengan Pilpres 2024 yang akan datang.
"Untuk yang kedepan (Pilpres 2024) apakah ada hubungannya juga?" tanya Tysa.
Haikal menuturkan hal itu belum dapat dipastikan, karena selama ini belum ada pernyataan Anies terkait Pilpres 2024.
Ia menyebut saat ini Anies tengah fokus memperbaiki ibu kota.
"Tidak ada statemen apapun dari Pak Anies, dari siapapun untuk maju ke (Pilpres) 2024," kata Haikal.
"Pak Anies pun belum kepikiran ke sana, dia lagi fokus benahi Jakarta dan hasilnya dilihat dan dirasakan oleh semua warga (Jakarta)," imbuhnya.
Haikal menyebut sesungguhnya warga Jakarta puas dengan kinerja Gubernur DKI Jakarta saat ini.