TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono dan Juru Bicara Presiden Bidang Sosial Angkie Yudistia, Rabu (15/1/2020) meninjau penanggulangan pascabanjir di dua lokasi perumahan kawasan Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor yang belum pulih hingga saat ini.
"Saya menerima permintaan dari warga untuk melihat kondisi disini, makanya saya datang ajak Angkie, Akbar Baharudin (selebgram yang dikenal dengan sebutan Ajudan Pribadi), PT Adhi Karya & Kementerian PUPR," ujar Diaz dalam keterangan pers yang diterima, Rabu.
Baca: Hujan Lebat di Malang, Ruas Jalan Soekarno Hatta Terendam Banjir hingga Selutut Orang Dewasa
Dua perumahan yang dikunjungi terendam banjir hingga 7 meter pada tahun baru lalu dan masih berlumpur hingga hari ini walaupun kejadian banjir sudah sejak dua minggu lalu.
Perumahan yang dikunjungi adalah Villa Nusa Indah di Desa Bojongkulur, Kabupaten Bogor dan Pondok Gede Permai di Kelurahan Jatirasa, Bekasi.
Masalah sampah dan lumpur yang tidak kunjung diselesaikan dikhawatirkan akan membawa penyakit pascabanjir bagi warga terdampak.
Diaz dan Angkie mengunjungi Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) yang anggotanya merupakan warga terdampak banjir di area sekitar.
"Kami ingin ada normalisasi sungai, tanggul permanen, dan dibuatkan pintu pengendali air serta waduk di hulu sungai Cileungsi dibangun, ini akan sangat membantu warga di sini," jelas Puarman, Ketua KP2C.
Bambang Hidayah, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Kementerian PUPR yang juga turut serta mendampingi Diaz Hendropriyono dan Angkie menerima usulan warga tersebut dan menyatakan kesiapan menjalankan proyek tersebut.
"Kami sudah merencanakan pembangunan tanggul, tetapi sifatnya sementara terlebih dahulu, nanti sekitar bulan Maret-April baru akan dibangun yang permanen. Desainnya sudah ada."
Dalam kunjungannya, Diaz mengapresiasi kinerja KP2C yang sangat membantu warga, terutama untuk memberikan peringatan dini ke warga sekitar yang terdampak melalui 7.200 warga dan belasan grup Whatsapp.
Baca: Hujan Deras, Jalan Mayjen Sungkono Surabaya Terendam Banjir Setinggi Spion Motor
"KP2C ini harus menjadi percontohan bagi wilayah lainnya yang rawan banjir," ungkap Diaz.
Sebagai tambahan pada tahun 2018 lalu, KP2C memasang sistem peringatan dini banjir di empat titik yang diresmikan oleh Diaz Hendropriyono.