TRIBUNNEWS.COM - Koordinator Jakarta Bergerak, Sisca Rumondor menilai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tidak bisa mengurus wilayah ibu kota.
Gerakan yang diklaim tidak mendapat dukungan dari pihak manapun dan murni dari masyarakat ini, ada untuk mengkritik kinerja Anies Baswedan selama menjabat menjadi gubernur.
Menurutnya, tidak ada kinerja Anies Baswedan yang berhasil.
Selain itu, solusi dan program yang dilakukan Anies juga bersifat keberpihakan kepada satu kelompok masyarakat, tetapi tidak berpihak kepada kelompok yang lain.
"Solusi-solusi atau pun program yang dibikin Anies Baswedan itu keberpihakan, tetapi tidak berpihak kepada yang lain," kata Sisca Rumandor dilansir kanal YouTube Talk Show tvOne, Rabu (15/1/2020).
Sisca memberi contoh mengenai pembangunan jalur sepeda yang berakibat pada penyempitan jalan raya.
Ia menilai pembangunan tersebut tidak efektif dan justru menyebabkan bertambahnya angka kemacetan.
Selain itu, hanya sedikit pengguna sepeda yang memanfaatkan jalur tersebut.
Lebih lanjut, dalam aksi demo pada Selasa (14/1/2020) di Balai Kota Jakarta, Jakarta Bergerak menuntut Pemerintah Provinsi (Pemprov) khususnya Anies Baswedan mendengarkan kekhawatirannya sebagai warga ibu kota.
"Tuntutannya (dalam demo) sebenarnya, dengarkan suara kami yang merasa resah, gelisah, dan akhirnya marah melihat ketidakbecusan seorang Anies Baswedan di dalam menata kota Jakarta," katanya.
Sisca Rumondor juga menjelaskan, aksi demo merupakan akumulasi dari ketidakpuasan komunitasnya terhadap kinerja Anies Baswedan.
Ia mengaku, komunitasnya memiliki segulung kertas yang berisi tentang kritikan untuk gubernur DKI Jakarta.
Sementara itu, Jubir Persaudaraan Alumni 212, Haikal Hassan, yakin Anies Baswedan sudah maksimal dalam memperbaiki Jakarta.
Ia pun mengaku mempunyai data atas usaha yang sudah dilakukan Anies Baswedan.
"Kami memiliki data di mana usaha memperbaiki Jakarta sudah sangat maksimal dan akan terus kita tingkatkan sampai ke level maksimal, kita pantau semua pergerakan," kata Haikal Hassan.
Haikal Hassan berharap, Jakarta Bergerak dapat diajak berdiskusi bersama untuk mencari solusi terbaik bagi Jakarta.
Ia juga mengimbau agar Sisca Rumondor tidak seperti anak kecil.
"Harus dirinci, jangan sampai seperti anak kecil yang mengatakan banyak atau apa, satu misal soal banjir, banjirnya dimana, kenapa, berapa lama perbaikan banjirnya," katanya.
Meskipun begitu, Haikal Hassan tetap menghargai aksi yang dilakukan Jakarta Bergerak, selama gerakan tersebut dilakukan dengan tepat.
"Kita hargai (aksi demo) karena di dalam demokrasi ini semakin hari semakin bebas dan terbuka. Selama semua yang dikatakan itu tidak memfitanah, tidak mencela, tidak memaki, tidak menujukkan sebuah kebencian terhadap kesukuan, agama, ras dan apapun, silakan," paparnya.
(Tribunnews.com/R Agustina)