News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anggaran Speaker Pemprov DKI

Soal Anggaran Speaker Rp 4 Miliar, PDIP DKI:Pemprov Mestinya Kembangkan Sistem yang Lebih Modern

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono saat ditemui di kantornya, Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana Pemprov DKI Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyiapkan anggaran pembelian speaker untuk sistem peringatan dini bencana banjir.

Rencananya Pemprov akan membeli enam set perangkat pengeras suara senilai Rp 4 miliar untuk memperkuat sistem peringatan dini bencana menuai kritik dari anggota dewan.

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono salah satunya. Politisi senior ini pun menyebut, tidak seharusnya Pemprov DKI menggunakan cara kuno untuk memberi peringatan kepada warganya akan adanya bencana.

Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta seharusnya bisa mengembangkan sistem yang lebih modern dan canggih ketimbang menggunakan pengeras suara.

Baca: Soal Anggaran Speaker Rp 4 Miliar, Ini Kata Sekda DKI

Baca: Dibanding Beli Speaker Rp 4 Miliar Cegah Banjir, PSI Anjurkan Anies Lanjutkan Aplikasi Warisan Ahok

Baca: Pemprov DKI Dikritik Anggarkan Rp 4 Miliar Untuk Beli 6 Speaker, PSI: Mirip Era Perang Dunia II

Terlebih, DKI Jakarta memiliki anggaran lebih dari Rp 87 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020.

"Dari sisi kemanfaatan (penggunaan pengeras suara) saya kira tidak terlalu efektif ya," ucapnya, Kamis (16/1/2020).

Dibandingkan membeli enam set pengeras suara senilai Rp 4 miliar, Gembong menyebut, seharusnya Pemprov DKI Jakarta bisa bekerjasama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam mengembangkan sistem peringatan dini banjir.

"Ya alarm itu kan teknologi. Cuma bagaimana supaya connect? Jadi teknologi yang ada ini bisa dihubungkan dengan peringatan dini dari BMKG," ujarnya saat dikonfirmasi.

"Yang harus kita dorong kan ke sana, sehingga akurasinya bisa benar-benar terjamin," tambahnya menjelaskan.

Selain menggandeng BMKG, ia mengatakan, Pemprov DKI juga bisa lebih menggencarkan sistem peringatan dini melalui jejarang media sosial yang dimiliki.

"Media sosial bisa sebagai pelapis, tapi yang utama bukan media sosialnya, tapi yang itu alarm. Alarm itu bisa kerja sama dengan BMKG," kata dia. (Dionisius Arya Bima Suci)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Beri Saran, Gembong Minta Pemprov DKI Gandeng BMKG Kembangkan Sistem Peringatan Dini Bencana,

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini