TRIBUNNEWS.COM - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI, Anthony Winza menanggapi soal program Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengadakan pengeras suara atau toa untuk memperkuat sistem peringatan dini banjir.
Menurutnya sistem pengadaan toa tersebut sengaja dibuat untuk mengalihkan perhatian masyarakat dari upaya pencegahan banjir.
Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Kompastv, Kamis (16/1/2020), mulanya Anthony mengatakan sukses atau tidaknya program bergantung kepada sumber daya manusianya atau SDM.
"Kita lihat begini, mau sistemnya kembali ke zaman perang pun atau mau sistemnya semutakhir apapun, tapi permasalahan di sini adalah SDMnya," papar Anthony.
"Kalau tidak dikelola dengan smart (pintar), se-smart apapun alatnya maka itu akan menjadi suatu kegagalan," tambahnya.
Anthony kemudian menyindir soal alat pompa Pemprov DKI yang berhenti beroperasi karena alasan diistirahatkan.
"Sebagai contoh, jangan sampai nanti begitu kita punya banyak toa, dianggarkan, nanti dikatakan begitu saat banjir, maaf toanya sedang diistirahatkan, lalu tidak digunakan," katanya.
"Seperti waktu itu katanya pompa diistirahatkan, itu sangat konyol."
Ia menyayangkan pompa yang seharusnya dapat berfungsi maksimal saat banjir datang justru mengalami kerusakan.
"Kedua masalah pompa, ini ada kesalahan desain atau manajemen, saya sudah keliling."