TRIBUNNEWS.COM - Partai Gerindra telah mengumumkan dua nama calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta.
Dua nama tersebut adalah Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria dan politikus PKS, Nurmansjah Lubis.
Terkait hal itu, Nurmansjah Lubis memberikan tanggapannya.
Lubis menuturkan, antara Gerindra dan PKS sudah sepakat terkait pemilihan kedua cawagub DKI Jakarta tersebut.
Tanggapan tersebut disampaikan Lubis dalam acara Apa Kabar Indoensia Pagi yang diunggah di kanal YouTube Talk Show TVOne, Rabu (22/1/2020).
"Betul (sepakat), walaupun agak diselengkat sehari dulu ya," kata Lubis yang disusul dengan tertawa.
"Kalau istilah orang Betawi kan meleng dikit, kebetulan selengkat dikit," tambahnya.
Lubis menuturkan, masyarakat sudah menunggu cukup lama terkait jabatan wakil gubernur DKI Jakarta yang hingga kini masih kosong.
"Tapi kan kita melihat gini, memang masyarakat sudah menanti ya, terlalu lama Guberbur Pak Anies bahasa Betawai itu kendirian (sendiri), gitu," kata Lubis.
Tak hanya Lubis, cawagub dari Partai Gerindra Ahmad Riza Patria juga turut menjadi bintang tamu di aacara tersebut.
Dalam kesempatan itu, Lubis lantas melontarkan candaan kepada Riza.
"Emang jago kalau Bang Riza ini nyelengkat, ya kan," ujar Lubis.
Riza yang duduk disamping Lubis pun lantas membantah candaan tersebut.
"Bukan saya, nggak main nyelengkat kita," ujar Riza yang disambut tawa Lubis.
Lubis lantas menegaskan, bahwa ketegangan yang sempat terjadi antara PKS dan Gerindra soal cawagub telah selesai.
"Tapi nggak, semua sudah selesai, sekarang kita move on lah," tegas Lubis.
"Artinya, waktu itu kan ramai kan? Kenapa ente duluan, ane ditinggal sendirian."
"Sudahlah, itu sudah yang lalu, kita move on ke depan, dan sepakat," ungkap Lubis.
Keduanya lantas disinggung soal konferensi pers saat mengumumkan dua cawagub DKI Jakarta, Senin (21/1/2020).
Diketahui, saat konferensi pers tersebut, Lubis datang sendiri tanpa didampingi pimpinan atau kader PKS yang lain.
Terkait hal itu, Lubis melontarkan pernyataan mungkin Partai Gerindra lupa mengundang PKS.
"Ya itu lupa ngundang kali," kata Lubis.
Riza pun lantas menyaut, bahwa pihaknya telah mengundang PKS, namun menurutnya saat itu PKS tengah sibuk.
"Sudah mengundang, cuma kebetulan pada hari itu teman-teman PKS tidak bisa."
"Sehingga siangnya dari DPD mendatangi PKS menyampaikan dan menjelaskan, mengklarifikasi dan akhirnya disepakati PKS dan Gerindra," ungkap Riza.
Partai Gerindra telah mengumumkan dua nama calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta.
Terkait hal itu, Sekretaris fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Ahmad Yani menyebut, Gerindra terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan untuk melakukan konferensi pers.
Pernyataan tersebut disampaikan Ahmad pada acara Apa Kabar Indonesia Malam yang diunggah di kanal YouTube Talk Show TVOneNews, Senin (20/1/2020).
Ahmad menuturkan, pada tingkat pimpinan sudah ada satu kesepakatan berkaitan dengan masalah cawagub dari kedua belah pihak.
"Hanya memang persoalannya adalah setelah nama ini disepakati nantinya akan dilakukan pemilihan di proses DPRD," ujar Ahmad.
Melalui proses tersebut, Ahmad berharap agar Gerindra bersama dengan PKS duduk bersama untuk menyampaikan dan mempublikasikan dengan mengundang media.
Namun, sampai tahapan konferensi pers yang dilakukan Gerindra pada Senin (20/1/2020), PKS menilai Gerindra terlalu terburu-buru dalam mengumumkan kedua cawagub tersebut ke media.
"Kemudian yang kita lihat rupanya dari pihak Gerindra barangkali udah kebelet, buru-buru segala macam."
"Sudah langsung saja, harusnya padahal kita bicarakan dulu secara bersama-sama," terang Ahmad.
Ahmad pun mengungkapkan, bahwa sebelumnya tidak ada pembicaraan langsung antara Gerindra dan PKS soal konferensi pers tersebut.
"Pembicaraan tidak ada, hanya di WhatsApp saja."
"Jadi isi WhatsApp nya, bahwa akan ada konferensi pers yang dilaksanakan pukul 12.00 hari Senin ya," ungkap Ahmad.
Bahkan, Ahmad mengaku pihaknya baru dihubungi Gerindra pada Minggu (19/1/2020), sekira pukul 21.21 WIB.
Mendapat kabar tersebut, Ahmad lantas menghubungi Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Muhammad Taufik.
"Sudah meminta juga kepada Pak Taufik, tolong mengenai masalah media sebelum disampaikan kita bahas dulu, kita atur dulu waktu dengan baik," papar Ahmad.
Namun saat dihubungi via telepon, ternyata Taufik tidak mengangkat.
"Kemudian setelah nggak diangkat, kita sampaikan di WhatsApp mohon jangan dilakukan dulu."
"Karena ada alasan, bahwa ada pimpinan dari PKS DKI Jakarta itu sedang ada acara lain," jelas Ahmad.
Sebelumnya, dikutip dari Kompas.com, Wakil Ketua Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menyatakan, dari empat nama bakal cawagub yang diusulkan Gerindra dan dua nama yang diusulkan PKS diputuskan satu nama dari masing-masing partai.
"Surat ini menyatakan mencabut surat yang terdahulu dan kemudian dalam surat ini juga telah menyetujui dan mengusulkan dua nama untuk dijadikan cawagub DKI."
"Yaitu Nurmansjah Lubis dari PKS dan Ahmad Riza Patria dari Gerindra," ujar Sufmi.
Sufmi menyatakan, bahwa surat keputusan tersebut sekaligus mencabut surat keputusan terdahulu yang mengajukan Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto sebagai cawagub DKI Jakarta.
Surat tersebut juga telah ditandatangani oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, serta Presiden PKS, Sohibul Iman, dan Sekretaris Jenderal PKS Mustafa Kamal.
Tak hanya itu, surat juga telah ditandatangani oleh Ketua DPD Partai Gerindra Muhammad Taufik.
Sekretaris DPD Partai Gerindra Husni Thamrin, Ketua DPW PKS Sakhir Purnomo, dan Sekretaris Umum DPW PKS Agung Yulianto.
Diketahui, posisi wagub DKI Jakarta telah kosong sejak 10 Agustus 2018 setelah ditinggal Sandiaga Uno maju sebagai calon wakil presiden.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Partai Gerindra Umumkan Dua Orang Ini sebagai Cawagub Baru DKI, Salah Satunya dari PKS"
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri) (Kompas.com/Ryana Aryadita Umasugi)