News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sejarah Taman Ismail Marzuki, Dibangun Era Ali Sadikin, Bakal Berdiri Hotel di Era Anies Baswedan

Editor: tribunjakarta.com
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain teater yang tergabung dalam Teater Abang None (Abnon) Jakarta beraksi pada acara pementasan teater dengan judul Babe, Muka Kampung Rejeki Kota di Graha Bhakti Budaya, Jakarta Pusat, Kamis (14/9/2017). Pertunjukan teater tersebut mengisahkan tentang perjalanan hidup seniman Betawi Benyamin Sueb menuju dunia hiburan di tanah air. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM - Puluhan tahun lalu, seniman-seniman di Jakarta mengeluhkan kurangnya fasilitas penyaluran bakat kesenian kreatif di ibu kota.

Keluhan para seniman ini kemudian ditanggapi Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pada tahun 1968.

Ali Sadikin menganggap keinginan para pelaku seni itu selaras dengan cita-cita menjadikan Jakarta sebagai kota budaya.

Menurut Ali Sadikin, Jakarta bukan saja kota dagang, pusat administrasi negara, dan pusat kegiatan politik.

Jakarta juga bisa menjadi jendela kebudayaan Indonesia bagi pendatang dari mancanegara.

"Saya ingin menjadikan ibu kota Jakarta sebagai kota budaya, di mana kesenian Indonesia dapat muncul di Jakarta,” ujar Ali seperti dikutip dari Kompas, 11 November 1968.

Pemenang Sayembara Desain Revitalisasi Monas Sebut Tak Ada Rancangan Penebangan Pohon

Bungkam Revitalisasi Monas dan Tunjuk Napi Jadi Dirut TJ, Gubernur Anies Malah Angkat Tangan

Komisi Pengarah Tegaskan Larang Anies Gelar Formula E di Area Monas dengan Pertimbangan Cagar Budaya

Sergio Farias Butuh Waktu Satukan Pemain Asing dan Lokal Persija Jakarta & Persiapan Hadapi Persela

Untuk mewujudkan sebuah pusat budaya dan kesenian di ibu kota, Ali kemudian menunjuk tujuh orang seniman sebagai formatur Dewan Kesenian Jakarta (DKJ).

BACA SELURUHNYA>>>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini