News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wedding Organizer Bodong

Tak Hanya Tipu Calon Pengantin, Pemilik WO Pandamanda Belum Bayar Dekor, Sounda System dan Katering

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anwar Said, pemilik wedding organizer Padamanda yang menjadi tersangka kasus penipuan puluhan calon pengantin saat dihadirkan dalam rilis perkara di Polres Metro Depok, Rabu (5/2/2020).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA.COM – Setelah Anwar Said (32) ditetapkan sebagai tersangka, jumlah korban penipuan wedding organizer Pandamanda makin hari makin tambah.

Mereka bukan saja calon pengantin yang akan menikah dalam waktu dekat, tapi juga ada korban lain yang memiliki hubungan dengan Anwar Said.

Polisi telah menahan Anwar Said sebagai tersangka kasus penipuan.

Menyusul jumlah korban yang terus bertambah, Polres Metro Depok membuka posko pengaduan.

Kapolres Metro Depok Kombes Azis Andriansyah menjelaskan kemarin korban penipuan wedding organizer masih 40, sekarang sudah bertambah menjadi 44 orang.

“Pengembangan dan penyidikan masih terus berjalan ya hingga saat ini," ungkap Azis di Markas Polres Metro Depok, Pancoran Mas, Kota Depok, Jumat (7/2/2020).

"Hari ini ada empat calon korban lagi yang datang, jika ditotal sudah ada 44 orang yang lapor."

Jajaran Polres Metro Depok memamerkan sejumlah barang bukti yang diperoleh hasil penggeledahan kantor wedding organizer bodong Pandamanda di bilangan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Rabu (5/2/2020).(KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN) ((KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN))

"Nah oleh sebab itu kami buat posko pengaduan,” ujar sambung Azis.

Azis membeberkan, dibukanya posko pengaduan ini lantaran tak menutup kemungkinan masih ada korban penipuan yang hendak melapor.

“Kemungkinan masih ada korban-korban lainnya yang datang. Jadi Ini (posko) untuk menghitung jumlah kerugian dan data para korban,” ucap dia.

Baca: Mengaku Terpikat Pesona Hotman Paris, Bella Nova: Tapi kan Bang Hotman Pacarnya banyak

Baca: Pedagang Kaget Temukan Telur Asin Diduga Palsu, Warnanya Cokelat dan Rasanya Getir

Azis pun membeberkan para korbannya bukan hanya calon pengantin, tapi ada yang lain.

Korban yang dimaksud, sambung Azis, selain calon pengantin ada dari pihak vendor yang ikut menjadi korban penipuan.

“Vendor ini juga banyak yang belum dibayar, semisal sound system, katering, dekor dan sebagainya. Mereka juga mendaftar ke posko ini,” tegas dia.

Kantor wedding organizer Pandamanda di Jalan Pramuka Raya Nomor III, Pancoran Mas, Kota Depok, Jumat (7/2/2020). (Inset) Anwar Said, pemilik WO Pandamanda yang sudah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka kasus penipuan puluhan calon pengantin kliennya. (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Korban Masih Datangi Kantor WO Pandamanda

Meski Anwar Said sudah ditahan, masih banyak saja korban yang mendatangi kantor wedding organizer Pandamanda di Jalan Pramuka Raya Nomor III, Pancoran Mas, Kota Depok.

Padahal, kantor Anwar Said sudah disegel garis polisi.

Hal itu disampaikan seorang pegawai salon di samping kantor wedding organizer Pandamanda ketika dijumpai TribunJakarta.com.

Pegawai itu juga mengatakan, banyaknya korban yang berdatangan berlangsung sejak sekiranya tiga hari yang lalu.

“Masih banyak yang datang ke sini, makanya kalau ada yang ke sini pasti langsung saya tanya dia korban atau bukan."

"Kalau korban saya arahkan ke Polres Metro Depok,” ujar pegawai yang enggan menyebutkan namanya ini saat ditemui di lokasi, Jumat (7/2/2020).

Baca: Mengaku Viralkan Ulah WO Bodong Pandamanda, MC Ini Menenangkan Calon Pengantin, Kalian Harus Senyum

Baca: Petunjuk Gaib di Balik Penemuan Mayat Siswa SD di Banjarnegara, Suara Anak Kecil dan Bau Busuk

Menurut pegawai salon tadi, tiga hari lalu tepatnya pada Selasa (4/2/2020), banyak calon pengantin klien WO Pandamanda yang datang.

“Sejak tiga hari yang lalu sih ramainya, bahkan sampai ada yang nanya saya alamat rumah si Anwar sambil marah-marah,” tuturnya.

Pantauan TribunJakarta.com, kantor WO Pandamanda berada di deretan ruko dua lantai, berwarna oranye.

Di depan pintunya, terbentang garis polisi berwarna kuning yang dipasang sejak dua hari lalu.

“Kalau garis polisinya dua hari yang lalu kayaknya, soalnya ini disegelnya malam."

Sementara malam saya sudah pulang. Jadi pas pagi hari tiba-tiba sudah ada garis polisi ini,” beber dia.

Pengakuan MC Pernikahan Korban WO Pandamanda, Jadi 'Penyelamat' Acara yang Berantakan (Instagram Febrian)

Belangnya Anwar Said Dibongkar MC Pernikahan

Sepak terjang Anwar Said selama mengelola WO Pandamanda dibongkar Febriansyah.

Sepanjang berkarier sebagai master of ceremony, ia tak pernah menyangka apa yang dilihatnya.

Jam menunjukkan pukul 17.00 WIB, tepat dua jam sebelum Febriansyah sebelum memandu pernikahan Isnaini dan suaminya.

Beberapa tahun belakangan, berkali-kali memandu pesta pernikahan, Febriansyah merasakan semuanya berjalan normal dan lancar.

Tapi, tidak kali ini ketika menjadi MC pernikahan di Gedung Kementerian Dalam Negeri, Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (2/2/2020).

"Saya pikir semuanya sudah tertata dengan baik, tetapi ternyata belum sama sekali," ungkap Febriansyah ditemui di Polres Metro Depok, Jumat (7/2/2020).

Sama sekali tak pernah terbayangkan, dengan mata kepalanya sendiri ia menyaksikan pesta pernikahan di dalam gedung tanpa dekorasi dan katering.

Ia bisa merasakan bagaimana kedua mempelai Isnaini dan calon suami melihat lokasi gedung tempat pernikahannya akan dilangsungkan kosong.

"Datang betul-betul gedung itu kosong melompong," sambung Febriansyah.

Febriansyah semakin terbengong-bengong, mendengar langsung dari Isnaini tak ada satupun perwakilan wedding organizer Pandamanda yang datang.

Bahkan, Anwar Said, pemilik wedding organizer Pandamanda tak menampakkan batang hidungnya.

"Mereka bilang bahwa dari akad nikah tidak ada makanan dan hiasan-hiasan pelaminan," bebernya.

Merasa tersentuh dengan kondisi miris yang dilihatnya, Febriansyah berinisiatif menutup gedung acara pernikahan.

Anwar Said, pemilik wedding organizer Pandamanda, tersangka penipuan puluhan calon pengantin digelandang di Mapolrestro Depok, Pancoran Mas, Rabu (5/2/2020). (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Tersebab sampai pukul 19.00 WIB belum ada dekorisasi hingga katering.

"Saya berinisiatif menutup gedung jangan sampai semua tamu masuk ke dalam," ucap dia.

Akhirnya ia mencoba berkoordinasi dengan keluarga kedua mempelai, menyiasati pesta yang sebenarnya harus sudah dimulai.

"Kalau bisa kita paling lama pukul 20.00 WIB kita kirab pengantin," usul Febriansyah kepada keluarga kedua mempelai saat itu.

Sempat ada kabar, pihak katering akan tiba pukul 20.00 WIB namun nyatanya tidak kunjung nongol.

Dengan terpaksa, pintu gedung yang semula tertutup rapat dibuka dan tamu undangan yang sudah membludak pun masuk.

Melihat kondisi mempelai yang patah semangat akibat pesta pernikahannya hancur berantakan, Febriansyah pun mencoba menguatkan keduanya.

"Mereka harus tetap tersenyum, semuanya kasih senyum yang paling indah untuk tamu-tamu kalian. Ini momen bersejarah."

"Biarlah nanti makanan itu datang nanti saya akan masukkan secara perlahan diam-diam," ucap Febriansyah.

Febriansyah mengaku sebagai orang pertama kali yang mengunggah video gedung pesta pernikahan kosong melompong tanpa dekor dan katering ke media sosial lalu viral.

Waktu berlalu di tengah suasana pesta yang amburadul.

Katering yang ditunggu-tunggu pun datang juga sekira pukul 21.30 WIB.

Namun, hanya dua termos nasi yang datang untuk dihidangkan ke 400 tamu undangan.

Terbawa rasa iba, Febriansyah mendorong Isnaini, suami dan keluarganya harus mendatangi kantor wedding organizer Pandamanda dan harus menemui Anwar Said.

"Saya bilang malam itu juga kalian harus datang ke rumah Anwar, ke kantornya."

"Kalian harus cari Anwar jangan dilepas, kemudian kalian harus bawa ke Kantor Polisi terdekat," pinta Febriansyah ke Isnaini.

Secara materil, Febriansyah mengaku merugi lantaran setengah honornya sebagai MC belum dibayarkan.

Ia menerapkan sistem uang muka 50 persen untuk jasanya sebagai MC, sementara sisanya dibayarkan langsung selesai acara.

Meski baru sebulan lebih bekerjasama, Febriansyah sudah memahami betul sifat Anwar Said yang menurutnya sangat tidak profesional.

"Saya agak bawel sama Anwar sebelum acara, karena busuknya dia."

"Saat acara berlangsung jangan harap kalian bisa menghubungi mereka," bongkar Febriansyah.

Mesi honor baru separuh yang dibayarkan, Febriansyah ikhlas memandu pesta pernikahan Isnaini dan suaminya.

"Saya jalanin saja dulu dengan klien saya. Saya sampai bilang dengan klien, 'ya sudah saya ikhlas aja, asal jadwalnya tidak berbenturan," kata dia.

(TribunJakarta/Dwi putra kesuma/Y Gustaman)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul 44 Korban Wedding Bodong Tak Hanya Calon Pengantin, Polisi Bocorkan Siapa Mereka,

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini