News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

TKA China di Bekasi Dipastikan Bebas Virus Corona

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas keamanan bandara berjaga saat wisatawan asal China baru mendarat di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (28/1/2020). WNA Punya Riwayat Perjalanan ke China Ditolak Masuk Bali, Cegah Penyebaran Virus Corona ke Indonesia

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Pemerintah Kabupaten Bekasi memastikan Tenaga Kerja Asing (TKA) China di wilayahnya bebas virus corona.

Hal itu menyusul atas upaya pemeriksaan dan pengecekan terhadap TKA China di Kabupaten Bekasi.

Baca: Peneliti Ini Prediksi Virus Corona Sebenarnya Sudah Sampai di Indonesia, Ini Penjelasannya

"Saya berani jamin di Kabupaten Bekasi aman, termasuk di perusahaan yang mempekerjakan TKA asal China," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi, Suhup, saat dikonfirmasi, pada Senin (10/2/2020).

Suhup menerangkan pengecekan terhadap Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China dilakukan bersama Dinas Kesehata, hasilnya negatif.

Meski demikian, pihaknya akan tetap waspada terkait penyebaran dari penyakit mematikan tersebut.

"Kami sudah turun langsung ke beberapa perusahaan khususnya di kawasan industri, virus corona tidak ditemukan. Jadi masyarakat Bekasi jangan resah," ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti menambahkan, pihaknya melakukan pengecekan sejumlah WNA ke delapan
kawasan industri yang mempekerjakan TKA asal China berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja setempat. Hasil pengecekan itu pun negatif.

"Kami belum menemukan adanya TKA asal China yang terpapar virus corona," ucap dia.

Pemeriksaan juga dilakukan kepada TKA asal China yang baru tiba di wilayah Kabupaten Bekasi.

Hasil tes pun tidak menemukan satupun pekerja yang positif terpapar virus membahayakan itu.

"Wilayah Kabupaten Bekasi bisa disebut zero suspect alias negatif. Kami nyatakan Bekasi bebas dari penyebaran virus corona," tegasnya.

Tak hanya sekadar pemeriksaan, Dinas Kesehatan juga melalukan sosialisasi terkait antisipasi penyebaran virus corona itu.

Virus corona atau bisa disebut penyakit pneumonia berat yang belum diketahui etiologinya.

"Tetap kami tingkatkan kewaspadaan, kesiapsiagaan, dan antisipasi potensi penyebaran penyakit ini. Penting sekali bagi masyarakat untuk mengetahui itu," papar dia.

Sebelumnya, Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Bekasi sebab instansinya mencatat ada 1.685 Warga Negara Asing (WNA) asal China di Bekasi.

Kesehatan mereka yang bekerja di Bekasi sebagai Tenaga Kerja Asing (TKA) selalu dipantau.

Kasie Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian, Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Bekasi, Denis Paskah mengatakan di Bekasi terdapat 1.685 WNA asal China. Mereka melakukan aktifitasnya sebagai Tenaga Kerja Asing (TKA) di Kota dan Kabupaten Bekasi.

"Dari 1.686 orang, yang izin tetap tinggal sebanyak enam orang. Sisanya hanya izin tinggal terbatas," katanya.

Kedatangan mereka juga selalu dipantau dan dilakukan pengecekan ketat mulai dari bandara hingga menuju ke Bekasi.

"Semuanya dicek dari bandara, diperiksa sama petugas karantina dibawa ke pos kesehatan sebelum ke Bekasi," terang dia.

Baca: Terdakwa Otak Pembunuhan Ayah dan Anak Bakal Jalani Sidang Perdana Siang Ini

Ia menyebut pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan dari wabah yang sangat mematikan itu.

"Sekarang ini kan WNA China sudah tidak boleh masuk ke Indonesia. Intinya kami tetap waspada," kata dia.

Prediksi peneliti

Indonesia hingga saat ini masih dinyatakan bebas dari virus corona.

Mengutip Kompas.com, ada peneliti yang memprediksi sebenarnya ada lebih banyak kasus infeksi virus corona di Indonesia dan Thailand lantaran lokasinya dekat dengan Wuhan, China.

Baca: Meninggalnya Dokter Li Wenliang akibat Virus Corona Picu Kemarahan Masyarakat China

Hal ini pula yang membuat para ahli khawatir jika virus corona Wuhan atau novel coronavirus penyebarannya tidak terdeteksi.

Jika hal tersebut benar adanya, maka ada potensi epidemi lebih besar dari yang saat ini terjadi.

Untuk diketahui, data per hari ini mencatat 910 orang meninggal dan 40.553 orang positif terinfeksi secara global.

"Indonesia melaporkan nol kasus, tapi mungkin sebenarnya sudah ada beberapa kasus yang tak terdeteksi," ujar ahli epidemiologi Marc Lipsitch dari Harvard T.H Chan School of Public Health, penulis pendamping dari studi terbaru yang diposting di medRxiv.

"Sementara Thailand melaporkan 25 kasus, saya pikir sebenarnya lebih banyak dari itu," imbuhnya seperti dilansir VOA News, Jumat (7/2/2020).

Hingga Senin pagi (10/2/2020), jumlah pasien yang dilaporkan terinfeksi virus corona Wuhan di Thailand sudah 32 kasus.

Kamboja yang melaporkan satu kasus juga dianggap Lipsitch sangat tidak mungkin.

Dia pun yakin, ada lebih banyak kasus yang terjadi di Kamboja.

Baca: Cegah Virus Corona, Hong Kong Mulai Karantina Siapapun yang Datang dari China

Keyainan Lipsitch itu berdasar pada penelitian yang memperkirakan jumlah rata-rata penumpang yang terbang dari Wuhan ke negara lain di seluruh dunia.

Lebih banyak penumpang dari Wuhan mungkin berarti ada lebih banyak kasus.

Tidak terdeteksi?

Lebih dari 40 Ribu Orang Dikonfirmasi Terinfeksi Wabah Virus Corona, Kematian Mencapai 910 per 10/2/2020 (the wuhan virus)

Menurut Lipsitch, sistem kesehatan di Indonesia dan Thailand mungkin tidak dapat mendeteksi virus corona Wuhan.

Dan hal ini dirasanya dapat menciptakan masalah di seluruh dunia.

Baca: Penanganan Corona di Natuna Bisa Rp 1 Triliun, Sri Mulyani Siapkan Dana Siaga

"Kasus yang tidak terdeteksi di negara manapun berpotensi menyebarkan epidemi di negara-negara tersebut," kata Lipsitch.

Penelitian yang dilakukan Lipsitch dan timnya adalah satu dari tiga riset teranyar yang mengatakan bahwa virus corona Wuhan kemungkinan sudah ada di Indonesia.

Namun, tidak satu pun dari studi ini yang melalui proses ilmiah normal yang ditinjau oleh para ahli lain di luar tim.

Ketika wabah virus corona Wuhan menyebar dengan sangat cepat, para ilmuwan mengunggah temuannya secara online dan pada server pracetak agar informasi yang mereka miliki dapat tersebar luas dan bermanfaat.

Meski temuan tersebut masih dianggap kurang, para peneliti yang dihubungi VOA berkata bahwa temuan tersebut - virus corona Wuhan mungkin sudah ada di Indonesia - masuk akal.

Pasalnya, di China jumlah orang yang terinfeksi terus meningkat setiap harinya.

Namun di luar China, wabah itu hampir "tidak bergerak".

Baca: Akibat Wabah Virus Corona, Warga Wuhan Sedang Ada di Masa Penguncian, Ini Deretan Kisah Mereka

Kalaupun ada temuan baru, jumlahnya belasan, tidak seperti China yang tambahannya mencapai 100 kasus perhari.

Inilah yang membingungkan para ahli kesehatan di dunia.

Jika benar ada, di mana virus corona Wuhan?

Penderita yang terinfeksi virus Corona di keluarkan dari kapal pesiar Diamond Princess untuk di evakuasi di karantina di rumah sakit Yokohama. Foto Richard Susilo (Richard Susilo)

Hal ini masih menjadi teka-teki yang belum bisa dijawab.

Ahli virus Christopher Mores dari Milken Institute School of Public Health University yang tidak terlibat dalam penelitian mengatakan, itu karena transmisi virus terbukti berbeda di luar zona wabah utama untuk beberapa alasan yang belum dijelaskan.

Baca: Terus Bertambah, Korban Tewas Akibat Virus Corona Kini Mencapai 813 Orang

"Atau kita hanya tidak menangkapnya dan menghitungnya, atau gagal saat mendeteksi," imbuh Mores.

Hingga kini, Indonesia, Thailand, dan Kamboja benar-benar menyeleksi turis dari China.

"Indonesia tengah melakukan apa yang mungkin untuk dipersiapkan dan mencegah dari virus corona baru," kata Dr. Navaratnasamy Paranietharan, perwakilan Indonesia dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kepada Sydney Morning Herald.

Ia juga mengatakan, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan di bidang pengawasan dan deteksi kasus virus corona baru.

Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: TKA China di Kawasan Industri Kabupaten Bekasi Dipastikan Bebas Virus Corona

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini