News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Para Siswa Menangis Histeris hingga Demo, Tak Terima Guru yang Pukuli Siswa Dinonaktifkan

Penulis: Rica Agustina
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah siswa SMA Negeri 12 Kota Bekasi menangis histeris usai guru pelaku pemukulan terancam dipindah, Kamis, (13/2/2020)

TRIBUNNEWS.COM - Video viral yang menayangkan guru SMAN 12 Bekasi, Idiyanto memukuli anak didiknya berbuntut dinonaktifkannya sang guru dari jabatannya sebagai wakil kepala sekolah.

Meski demikian, sejumlah siswa SMA tersebut justru tak terima gurunya dinonaktifkan.

Para siswa pun melakukan unjuk rasa di lapangan sekolah menuntut agar gurunya tidak jadi dikeluarkan dan tetap mengajar di SMAN 12 Bekasi.

Menurut para sisiwa, Idiyanto sebenarnya adalah sosok guru yang baik.

Aksi pemukulan terhadap siswa dilakukan Idiyanto lantaran sang guru ingin bersikap tegas.

Seorang guru SMA negeri di Kota Bekasi, bersiap memukul siswa laki-laki yang terlambat masuk. Kejadian ini pada Selasa (11/2/2020). (Facebook)

"Pak Idi itu baik sebenarnya. Cuma gara-gara satu kesalahan. Dia cuma tegas, biar kita disiplin, biar kita tertib."

"Itu (pemukulan) karena kesalahan kita sendiri. Kita sudah telat, padahal kita sudah dikasih akses mudah, kita sudah dikasih zonasi supaya kita datang lebih awal," papar salah satu siswi SMAN 12 Bekasi yang tidak diketahui namanya.

Dari pantauan Tribunnews.com di kanal YouTube Kompastv, Kamis (13/2/2020), terlihat saat Idiyanto akan keluar dari sekolah setelah putusan penonaktifan, ia dikerumuni para siswa.

Para siswa memeluk hingga menangis histeris tak menginginkan sang guru berhenti mengajar.

Idiyanto pun tampak ikut menangis.

Diketahui, sebelumnya beredar video yang menayangkan Idiyanto memukuli anak didiknya di hadapan 172 siswa.

Video tersebut kemudian viral di media sosial.

Pemukulan yang berada di lapangan sekolah ini dilakukan lantaran para siswa terlambat masuk sekolah.

Keterlambatan ratusan siswa disebabkan akses dari tempat parkir di belakang sekolah ditutup, sehingga mereka harus jalan kaki memutar untuk menuju gerbang sepan sekolah.

Idiyanto pun mengumpulkan siswa yang terlambat di sekolah dan melakukan pemeriksaan atribut.

Baca: Seorang Guru Ungkap Kronologi Kasus Wakil Kepsek di Bekasi Pukuli Siswa yang Terlambat

Saat pemeriksaan tersebut, ada dua siswa yang tidak mengenakan atribut dengan lengkap.

Idiyanto pun memukul dua siswa tersebut.

Menurut Wakil Bidang Humas SMAN 12 Bekasi Irnatiqoh, aksi pemukulan Idiyanto bukanlah cara yang baik.

Pihak sekolah pun menyayangkan kejadian ini dan telah menyampaikan permohonan maaf kepada para siswa yang dipukuli.

Guru SMAN 12 Bekasi, Irnatiqoh

Selanjutnya, pihak sekolah menonaktifkan Idiyanto dari jabatannya sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.

"Ini bukan cara yang baik dan kami sangat menyayangkan dengan kejadian ini. Dari pihak siswa sudah kami sampaikan permohonan maaf kepada orangtuanya juga."

"Pihak sekolah sudah melakukan penonaktifan jabatan sebagai Waka Kesiswaan," ujar Irnatiqoh dilansir dari kanal YouTube Tvonenews, Kamis (13/2/2020).

Lebih lanjut, Idiyanto telah diperiksa polisi atas aksi pemukulan yang ia lakukan pada Selasa (11/2/2020) lalu ini.

(Tribunnews.com/R Agustina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini