Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Waktu belum menunjukan Pukul 10.00 WIB dan lalu lintas di Jalan S. Parman, Jakarta Barat masih dipadati kendaraan.
Sebagai anggota Satlantas Jakarta Barat, Bripka Sigit Prabowo ditugaskan untuk mengatur lalu lintas di Jalan S. Parman arah Slipi, salah satu titik kemacetan di saat pagi hari.
Di sela tugasnya mengatur lalu lintas, suara dari handy talkie (HT) berbunyi.
Isinya menginformasikan adanya laporan seorang pria yang dalam keadaan sesak nafas di dalam Halte TransJakarta Rumah Sakit Harapan Kita.
Mendengar suara HT yang menugaskan anggota terdekat untuk segera ke lokasi, Sigit yang hanya berjarak beberapa puluh meter dari tempat itu langsung menuju lokasi.
Setibanya disana, ia melihat seorang pria paruh baya, dalam keadaan duduk terpojok di dalam halte, nafasnya terengap engap sambil memegangi bagian dadanya.
Orang-orang sudah mengerumuni pria itu, namun tak ada satu pun yang bertindak.
Melihat kondisi pria itu yang sepertinya terkena serangan jantung, Sigit langsung bereaksi.
Lokasi halte yang berada di depan Rumah Sakit Harapan Kita, pusat penyakit jantung di Jakarta membuatnya reflek untuk menggendong pria itu.