TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat digeruduk massa, Rabu (19/2/2020).
Massa yang mengatasnamakan diri Presidium Gerakan Jaga Indonesia itu membawa tiga tuntutan.
Adapun tiga tuntutan itu yakni menolak penyelenggaraan Formula E di Jakarta, menolak revitalisasi Monas, dan menolak revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM).
Bahkan, sempat terdengar teriakan dari massa aksi yang meminta mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mundur dari jabatannya.
"Lengserkan Anies. Anies harus mundur," ucap mereka kompak, Rabu (19/2/2020).
Massa pun meminta Gubernur Anies untuk keluar dari kantornya dan menemui mereka di luar.
Namun, permintaan mereka tak digubris Anies, massa pun menjadi beringas dan mencoba merangsak masuk ke dalam halaman Balai Kota Jakarta.
Tampak beberapa peserta aksi memanjat pagar Balai Kota dan masuk ke halaman kantor Anies.
Para petugas keamanan pun sibuk membentuk pagar betis untuk menghalau massa yang mencoba merangsak masuk.
Bahkan, ada seorang wanita paruh baya yang langsung berlari ke arah kantor Anies begitu berhasil melonpati pagar Balai Kota.
Langkahnya pun terhenti saat beberapa orang petugas menghalang-halangi wanita itu.
"Jangan sentuh saya, jangan sentuh. Saya mau ketemu Anies," ucapnya dengan nada tinggi.
Tak berhasil mendekat ke kantor Anies, massa aksi lainnya yang berada di luar Balai Kota pun melempari petugas dengan tomat.
Tomat itu pun sempat mengenai beberapa orang petugas yang membentuk pagar betis.