Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- DKI Jakarta dan sekitarnya diguyur hujan sejak Kamis (20/2) malam hingga Jumat (21/2) pagi. Hal ini menyebabkan terjadi luapain di Kali Ciliwung.
Dalam rekap data banjir Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD DKI Jakarta pada Jumat, 21 Februari 2020, pukul 6.00 WIB, sekitar 1.091 jiwa dari 311 kelompok keluarga mengungsi di 10 lokasi pengungsian.
Ribuan warga yang mengungsi terkonsentrasi di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Kedua wilayah ini paling besar terdampak banjir. Total ada 61 RT dan 18 RW dari 5 kecamatan tergenang air.
Di Jaksel, sebanyak 17 RT dan 8 RW terdampak. Ada 489 jiwa dari 124 KK terpaksa mengungsi di 5 lokasi, karena pemukiman mereka digenangi air setinggi 10 - 70 cm.
Baca: Akibat Aliran Sungai Cibodas Meluap karena Hujan Deras, Jalur Cibodas-Nunuk di Majalengka Ambles
Baca: Puluhan Rumah Terendam Banjir, Ratusan Warga Medan Selayang Terpaksa Mengungsi
Sementara di Jaktim, ketinggian air 5 - 80 cm membuat 602 jiwa dari 187 KK tinggal di 5 tempat pengungsian. Sebanyak 43 RT dan 9 RW terdampak genangan air ini.
Adapun penyebab banjir lantaran terjadi luapan Kali Ciliwung dan curah hujan tinggi.
"Luapan Kali Ciliwung dan curah hujan tinggi," ujar Kapusdatin BPBD DKI M. Insaf dalam keterangannya, Jumat (21/2/2020).
Saat ini BPBD DKI berkoordinasi dengan Dinas SDA DKI dan Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk menyurutkan air di titik - titik lokasi terdampak. Pasokan makanan jadi kebutuhan mendesak warga di lokasi pengungsian.