Kepala Desa Banjarwangi Acep Sulaiman mengatakan, pihaknya mendapat kabar duka cita tersebut pagi tadi sekitar pukul 07.30 WIB.
Ketika itu kondisi korban sudah meninggal dunia dan dilarikan ke RSUD Ciawi.
Ia pun kemudian mendatangi RSUD Ciawi untuk melihat langsung kondisi korban setelah meninjau lokasi kejadian.
"Korban ini diketahui pagi tadi sekitar pukul 07.30 WIB, kejadian persisnya tidak ada yang tau tapi diperkirakan pukul 03.00 WIB dini hari saat kondisi hujan memang sedang besar," katanya saat ditemui di RSUD.
Mengenai ambruknya tembok rumah tersebut, Acep mengatakan diduga karena labilnya tanah yang bersebelahan dengan tembok kamar.
"Kan rumahnya dua lantai, korban tidur di kamar bawah, nah di bawah itu ada dua tembok satu tembok kamar satu lagi tembok pembatas dan ada tanahnya, dugaan karena itu longsor kemudian tembok ambruk," ujarnya.
Biasa Tidur Bersama Nenek
Ela Latif rencananya akan dimakamkan di Desa Teluk Pinang terpisah dari suami dan kedua anaknya.
Sedangkan suami Ela yakni Abas Abdul Latif dan kedua anaknya akan dimakamkan di Kampung Cibolang, Desa Banjarwangi.
Sementara itu Ibu Abas sekaligus nenek dari Elsa dna Efan, Amah mengatakan, saat kejadian tak ada yang mengetahui tembok ambruk.
"Enggak ada yang tahu karena hujan kan cukup besar juga ya, semalam itu tengah malam tadi sempat ngobrol sama ibu," katanya.
Amah pun mengungkapkan jika kedua cucunya Eva dan Efan biasa tidur bersamanya.
Namun malam sebelum terjadi peristiwa ambruknya tembok rumah tersebut,
Efa dan Evan tiba-tiba ingin tidur bersama ayah dan ibunya.