News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Radiasi Nuklir

2 Warga Batan Indah Positif Terkontaminasi Radioaktif, Diduga karena Makan Buah dari Sumber Radiasi

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) mengambil sisa tanah yang mengandung zat radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (16/2/2020). Pengambilan tanah tersebut akan dibawa ke Batan untuk diidentifikasi guna mengetahui paparan radioaktif di daerah tersebut melebihi batas atau tidak. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), sudah puas dengan hasil pemeriksaan whole-body counting (WBC) sembilan warga Perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu, Tangereng Selatan (Tangsel), terkait temuan sumber kontaminasi radioaktif.

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, dua orang di antaranya terdeteksi terkontaminasi sumber radioaktif berupa cesium-137 itu.

Meski begitu, dosis kontaminasi yang terdeteksi pada tubuh dua warga Batan Indah itu kecil, hanya 0,05 dan 0,12 milisievert.


Kadar kontaminasi itu masih di bawah nilai batas dosis (NBD), dan tidak berdampak secara medis.

"Syukur Alhamdulillah, lihatkan sekarang saya sudah bisa senyum-senyum, sudah bisa menebak hasilnya seperti apa. Memang dari sembilan orang tersebut m, dua yang terindikasi atau terukur kontaminasi cesium. Tapi tingkatnya sangat rendah," Sekretaris Utama Bapeten, Hendriyanto Hadi Tjahyono, kepada awak media di Kantor Pemkot Tangsel, Jalan Maruga, Ciputat, Jumat (21/2/202).

Melihat hasil tersebut, Hendriyanto mengatakan, tidak akan memeriksa warga Batan Indah lainnya.

"Saya kira dengan nilai yang sembilan itu, saya kira enggak perlu lagi. Jadi sudah terwakili dengan nilai seperti itu," ujarnya.

Menurutnya, jikapun dilakukan WBC pada warga lainnya, hasilnya akan tetap sama.

"Kalau misalnya kami perbanyak pun. Ujung-ujungnya kurang lebih begitu juga," ujarnya.

Diduga makan buah dari sumber radiasi

Tanaman buah yang sudah tercemar radioaktif di Perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), diduga menjadi penyebab dua warga ikut terkontaminasi.

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, dua dari sembilan warga Batan Indah, terbukti terkontaminasi zat radioaktif setelah diperiksa whole-body counting (WBC).

Di dalam tubuh dua warga yang tidak diberitahu identitasnya itu, terdapat kontaminasi cesium-137, meskipun dosisnya kecil, di bawah nilai batas dosis (NBD).

Kontaminasi pada dua warga Batan Indah itu diyakini tidak berdampak biologis karena dosisnya di bawah NDB.

Sekretaris Utama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Hendrianto Hadi Tjahyono, menduga dua warga yang terkontaminasi itu akibat memakan buah dari pohon di sekitar area sumber radiasi.

Beberapa pohon sudah dinyatakan terkontaminasi karena menyerap zat radioaktif melalui akarnya.

"Saya kira kalau kontaminasi itu bukan terpapar. Kontaminasi mungkin saja dia pernah kan di situ ada tanaman, misalkan tanaman jeruk, mungkin saja dia pernah memetik jeruk itu meminum jeruk itu," ujar Hendrianto di Kantor Pemkot Tangsel, Jalan Maruga, Ciputat, Jumat (21/2/2020)

Hendrianto mengatakan, sembilan orang yang diperiksa itu adalah warga yang tinggalnya berdekatan dengan area sumber radiasi.

"Orang-orang yang random terpilih, yang tinggal di rumah-rumah terdekat dengan lokasi," ujarnya.

Pengakuan warga

Kusno (64), adalah salah satu warga Perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel) yang diperiksa whole-body counting (WBC) terkait paparan radioaktif di perumahan itu.

Pemeriksaan itu dilakukan atas rekomendasi Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), di Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi (PMKR), Pasar Jumat, Jakarta Selatan.

Kusno mengatakan, meskipun hasil resminya belum keluar, namun ia mengetahui dirinya bebas paparan radioaktif di atas normal pada tubuhnya.

"Saya kebetulan normal enggak nongol apa-apa," ujar Kusno ditemui di rumahnya di Batan Indah, Kamis (20/2/2020).

Kusno sendiri sudah akrab dengan mesin pemeriksa WBC, karena sudah puluhan tahun kerja di Badan Teknologi Nuklir Nasional (Batan).

"Sering, karena saya bekerja di medan radiasi. Saya dicek internal di dalam tubuh saya. Kebetulan enggak ada yasudah senang," ujarnya sambil tersenyum.

Kusno tidak sendiri, melainkan ada delapan orang lainnya yang diperiksa WBC.

Beberapa orang lain yang ikut diperiksa, setahu Kusno, karena aktivitasnya dekat dengan area terpapar radioaktif.

Termasuk Kusno sendiri yang sering menyapu di area lapangan voli dan lahan kosong samping area terpapar limbah radioaktif berupa serpihan cesium-137 itu.

"Makanya kita diambil yang ke sana berapa, kemarin kan diambil sembilan orang, ada tukang donat, tukang kopi, tukang nasi padang," ujarnya.

Kusno sendiri tidak khawatir dengan paparan cesium-137 di wilayah rumahnya, ia paham dampaknya tidak besar karena kadarnya kecil.

Sambil bercanda, Kusno malah senang didatangi wartawan yang bak semut mengerubungi gula di perumahannya.

"Enggak ada (yang terpapar), kan enggak ada yang muntah-muntah, malah senang ada bapak-bapak datang ke sini," ujarnya tersenyum.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul 2 Orang Diduga Terkontaminasi Radioaktif, Bapeten Tak Periksa Warga Lain di Perumahan Batan Indah, 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini