Dalam padangan warga, permukiman mereka kebanjiran karena pengelola Aeon Mall Cakung tidak menutup tanggul banjir sehingga air merambah ke permukiman warga.
"Tinggi air sampai 2 meter, sebelumnya enggak pernah kayak gini," kata Rusnadi (43) seorang warga yang berunjuk rasa di lokasi, Selasa (25/2/2020).
Mereka menuntut pengelola Mal Aeon Cakung menutup tanggul tersebut agar permukimannya tak terendam banjir.
Massa yang emosi kemudian melampiaskan kekesalannya di depan pusat perbelanjaan Aeon Mall.
Mereka melempar pembatas jalan dan merusak sarana di sekitar lokasi.
Aksi tersebut kini telah dibubarkan oleh kepolisian yang langsung menertibkan warga-warga untuk bermediasi.
Kronologi dan mediasi
Aparat kepolisian berupaya melakukan mediasi antara warga dengan pengelola AEON Jakarta Garden City, Cakung, Jakarta Timur.
Kapolsek Cakung Kompol Pandji Santoso mengatakan kedua belah pihak dipertemukan untuk berdiskusi mencari solusi permasalahan yang terjadi.
“Perwakilan dari warga tadi sudah berdiskusi,” kata Pandji, kepada wartawan, Selasa (25/2/2020).
Menurut dia, warga yang terdampak banjir datang ke bagian pemasaran Aeon Mall sekira pukul 10.00 WIB.
Baca: Polda Metro Jaya: Tak Ada Penjarahan di AEON JGC Cakung
Mereka datang meminta penjelasaan kepada pihak pengembang karena menurut mereka ada yang tak beres dengan kontur Mall hingga kawasan pemukiman mereka terdampak banjir.
Pada saat ini, warga yang awalnya berombongan datang ke sana telah membubarkan diri.
Meskipun begitu, kata Pandji, polisi masih bersiaga di lokasi. Hal ini dilakukan tak lain guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Semua personel tetap berjaga di lokasi. Sudah damai," tambahnya.