TRIBUNNEWS.COM - Komisaris Ancol Geisz Chalifah mengungkap prestasi Anies Baswedan selama menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Awalnya, Geisz Chalifah kesal lantaran sering mendengar kritik negatif yang dilayangkan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Guntur Romli terhadap Anies Baswedan.
Geisz Chalifah yang juga aktivis sosial lantas memaparkan sejumlah kinerja terbaik Anies Baswedan di hadapan Guntur Romli.
"Anies ini selain banyak prestasi yang lain, saya kira sudah banyak lah. Lebih dari 40 prestasi yang dia miliki," ucap Geisz Chalifah dikutip dari tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) TVOne, pada Rabu (26/2/2020).
Geisz menyebut salah satu prestasi terbaik Anies Baswedan yakni menjadikan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta sebagai mitra Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Menurutnya, DPRD DKI Jakarta sekarang menjadi lebih bermartabat dibandingkan sebelum Anies Baswedan menjabat sebagai gubernur atau pada era kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnomo atau Ahok.
Berdasarkan fakta dari kacamatanya, Geisz pun melontarkan pertanyaan retorika untuk membungkam pihak-pihak yang selalu menyudutkan Anies.
"Sebelumnya DPRD dicederakan seperti apa? Bagaimana pertarungan antara Pemprov dengan DPRD? Bagaimana kita melihat DPRD? Apa citra DPRD selama ini? Rusak!" cecar Geisz.
Baca: Guntur Romli Kesal Ucapan Bamus Betawi Banjir Hanya Hari Libur Berkat Doa Anies: Sekarang Hari Kerja
Lebih lanjut, Geisz menegaskan kini Anies telah mengubah DPRD DKI Jakarta menjadi lebih baik.
Geisz pun menyinggung soal penyataan Ahok pada tahun 2015 lalu saat masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews, dilansir Kompas.com, Ahok pernah dilaporkan karena dianggap memfitnah dan melakukan pencemaran nama baik DPRD DKI Jakarta.
Laporan dari tujuh anggota DPRD DKI itu teregister dengan Nomor LP TBL/168/III/2015/Bareskrim tertanggal 11 Maret 2015.
Menurut kuasa hukum anggota DPRD DKI Jakarta, Razman Nasution, Ahok telah melontarkan ujaran yang menyakiti hati pihak DPRD DKI Jakarta.
Baca: Salahkan Sikap Anies saat Banjir, Guntur Romli: Penjaga Bendungan Lebih Ahli dari Gubernur Jakarta
Di antaranya Ahok menyebut oknum DPRD Jakarta adalah perampok uang rakyat, maling, hingga mengelola dana siluman.
Kembali, Geisz pun memperbandingkan sikap Gubernur Anies Baswedan dengan mantan Gubernur Ahok.
"Tapi oleh Anies dimartabatkan, dijadikan partner, tidak dikatakan nenek lu, tidak dikatakan maling, tidak," kata Geisz.
"Setiap kritik dia terima, mari kita dialog. Itu bernegara bu," imbuhnya.
Geisz menilai bahwa Anies tidak pernah menggunjing bahkan mencemooh para kinerja dan anggota DPRD DKI Jakarta dengan kata-kata kasar.
Adapun baru-baru ini diramaikan dengan kasus banjir yang melanda ibukota.
Geisz juga menyinggung soal perkataan Ahok kala lampau tentang banjir saat pihaknya menjabat sebagai gubernur.
"Dan Anies tidak pernah mengatakan kalau pun Tuhan menghadirkan hujan berhari-hari Jakarta nggak akan hadir. Itu junjungannya Guntur Romli yang mengatakan itu dan besoknya Jakarta banjir," ujar Geisz.
Menurut Geisz, kesombongan-kesombongan seperti itu tidak ada di dalam diri Anies sebagai seorang pemegang kekuasaan tertinggi di ibukota.
Geisz menilai persoalan banjir selalu disangkutpautkan terhadap kinerja dan kesalahan Anies Baswedan.
Ya, banjir kesekian kalinya sepanjang tahun 2020 membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terus disorot.
Berbagai kritik negatif pun dilontarkan kepada gubernur DKI Jakarta, salah satunya Anies Basuki disebut tidak bekerja.
Geisz pun tidak terima jika Anies disebut dan dianggap tidak bekerja sebagai kepala daerah ibukota.
"Saya ingin kasih contoh, ini sebagai partai ya. Jembatan di Kemayoran baru diresmikan sehari dan ambruk, tidak bereaksi. Itu uang rakyat. Biaya berapa?" ujarnya.
Di sisi lain, ia juga menekankan kepada Guntur Romli, bahwa pembangunan pembangunan LRT Jakarta yang tidak efektif dinilai telah menghambur-hamburkan uang rakyat ratusan hingga triliunan rupiah.
"Itu anak-anak PSI nggak ribut tuh," sindir Geisz terhadap Guntur Romli.
"Jadi yang mereka inginkan itu sebenarnya apa? Menjadikan negara ini lebih baik, menjadikan kota ini lebih baik, atau ingin menghambat warga Jakarta untuk bahagia?" tanya Geisz.
Politisi PSI itu pun hanya terdiam membisu dan tersenyum getir.
"Yang dikatakan selalu, 'Anies tidak bekerja, Anies bodoh, Anies gubernur ini...'," kata Geisz.
"Saya ingin bertanya, kalau Anies tidak bekerja, kalau Anies gubernur gagal, ngapain Sekjend PSI bikin kampanye jegal Anies?" imbuhnya.
Sementara, Geisz menyampaikan beberapa prestasi Anies lainnya yakni telah menjaga kestabilan harga pokok sembako.
Selain itu, soal Formula E atau kegiatan balap mobil listrik yang akan dilaksanakan di Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat.
Geisz memaparkan hasil ekonomi dari kegiatan Formula E dalam lima tahun mempunyai perhitungan yang diharap akan membanggakan Indonesia.
(Tribunnews.com/Nidaul 'Urwatul Wutsqa)