TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Selain membenarkan dua warganya positif virus corona, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengungkapkan ada 50 orang terindikasi terinfeksi.
Diduga, ada lebih dari 50 orang yang juga terindikasi corona di Rumah Sakit tersebut lantaran berinteraksi dengan korban.
Baca: Corona Positif Menjangkit 2 WNI, Kenali Gejala dan Cara Pencegahan Virus Corona!
"Yang positif corona ada dua orang, yang terindikasi di atas 50 orang. Yang di atas 50 orang ini yang kontak langsung dengan korban," ujar Idris di Balai Kota Depok, Pancoran Mas, Senin (3/3/2020).
Idris berujar, dari 50 orang lebih tersebut diantaranya merupakan perawat yang ada di rumah sakit.
Saat ini, perawat tersebut pun sudah diistirahatkan dari pekerjaannya sementara.
Terakhir, Idris mengatakan pihaknya tengah berkoordinasi mencari data dan kediamaan 50 orang lebih yang terindikasi virus corona.
Kata Ridwan Kamil
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kasus pertama virus corona atau COVID-19 di tanah air, Senin (2/3/2020).
Dua orang Indonesia diumumkan positif terjangkit virus corona yang keduanya merupakan ibu (64) dan anak perempuanya yang berusia 31 tahun.
Baca: Waspada Covid-19, DOWNLOAD Pedoman Siap Siaga Virus Corona dari Kemenkes & Nomor Telepon Aduan Virus
Lebih lanjut, Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan mengatakan keduanya tinggal di daerah Depok.
"(Dua orang) di rumahnya, daerah dekat Depok," ujar Terawan,
Merespon pengumuman tersebut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil turut membenarkan kabar tersebut lewat akun instagram miliknya @ridwankamil.
Ia juga memberikan sedikit klarifikasi terkait kabar dua warga yang positif tersebut tinggal di Depok.
Dalam postingannya, Ridwan Kamil memberikan klarifikasi dari Menkes Terawan lewat sambungan telepon yang meyakini virus tersebut tidak ada di rumah atau di lingkungan domisili mereka di Depok.
"Bapak Menkes lewat sambungan telepon meyakini bahwa virus corona tidak ada di rumah mereka atau di lingkungan domisili mereka di Depok," tulis Ridwan Kamil.
"Semoga benar adanya. Situasi saat ini, rumah yang bersangkutan sudah diisolasi," lanjutnya
Ia juga mengingatkan warganya untuk menjaga kesehatan dan fisik, serta segera melapor bila mengalami atau melihat orang dengan gejala virus corona.
Baca: Cara Mencuci Tangan yang Tepat untuk Hindari Infeksi Virus Corona
Ia juga menuliskan bahwa pemerintah pusat dan daerah juga telah menyediakan fasilitas isolasi yang baik dan berstandar WHO di banyak rumah sakit serta menjaga pintu masuk wilayah NKRI dengan Thermal scanner.
"Jangan lupa saling mendoakan agar kita dijauhkan dari marabahaya," tulis Gubernur Jawa Barat tersebut.
Pemerintah diminta perketat pengamanan di Bandara
Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah memperketat setiap pintu masuk Indonesia sebagai langkah pencegahan virus corona semakin meluas.
Saleh mengaku mendapatkan keluhan dari masyarakat melalui media sosial, di mana pemeriksaan di bandara tidak maksimal terhadap orang yang masuk ke Indonesia.
Baca: Reaksi Anies Baswedan, 2 WNI Positif Virus Corona, Bagaimana Jakarta Waspada? Ini Instruksinya
"Alat yang digunakan sangat manual sekali. Tentu ini harus diseriusi pemerintah, tidak boleh dianggap remeh. Komplain seperti itu adalah bagian dari kekhawatiran masyarakat," ujar Saleh kepada wartawan, Jakarta, Senin (2/3/2020).
"Negara lain juga melakukan penjagaan ketat. Bahkan Arab Saudi pun sudah melarang penduduk negara-negara tertentu untuk umrah. Semestinya, Indonesia juga bisa melakukan hal yang sama," sambung Saleh.
Sementara, terkait dua WNI yang terjangkit virus corona dan saat ini menjalani perawatan, Saleh meminta pemerintah diminta untuk bersungguh-sungguh menangani dua orang tersebut.
"Pemerintah harus membuktikan kalau Indonesia mampu merawat dan menyembuhkan mereka. Itu sejalan dengan pernyataan pemerintah selama ini," ujar Saleh.
Menurutnya, temuan dua WNI terjangkit virus corona dikhawatirkan akan menimbulkan kepanikan di masyarakat.
Baca: Dampak Virus Corona, MotoGP Qatar dan Thailand 2020 Diundur, Kejuaraan Dimulai April
Sehingga pemerintah perlu mengantisipasi agar masyarakat tetap tenang dan tetap bisa menjaga lingkungannya agar tidak terjangkit.
"Kemarin-kemarin, pemerintah menyatakan belum menemukan. Sekarang, sudah terbukti ternyata ada yang terinfeksi. Pekerjaan pemerintah tentu akan menjadi lebih banyak. Termasuk bagaimana menenangkan masyarakat sekaligus melakukan sosialisasi massif agar mereka terhindar dari virus berbahaya itu," ujarnya.
Politikus PDIP ini minta identitas warga terinfeksi dibuka
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ada dua warga negara Indonesia (WNI) yang terinfeksi virus corona dari warga negara Jepang saat berkunjung ke Indonesia.
Terkait hal itu, politikus PDI Perjuangan Rahmad Handoyo mengimbau pemerintah agar membuka kedua identitas WNI tersebut.
Baca: Terawan Ungkap Awal Mula 2 Warga di Indonesia Positif Corona, Diberi Informasi Pemerintah Malaysia
Dengan begitu, kata dia, semua orang yang telah melakukan kontak dapat melaporkan dirinya ke rumah sakit untuk ditangani.
"Seyogyanya agar (kedua WNI) ini dibuka identitasnya. Agar siapa saja yang telah ada kontak kepada mereka bisa melaporkan dirinya ke rumah sakit untuk segera dilakukan penanganan serta mencegah penularan ke orang lain," ujar Rahmad, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (2/3/2020).
Anggota Komisi IX DPR RI tersebut juga memberikan imbauan kepada dua WNI yang telah terinfeksi virus corona.
Mereka diminta bersabar.
Dia juga mendoakan mereka agar segera pulih.
"Dan kepada saudara kita yang positif terinfeksi untuk bersabar dan kita serahkan pada RSPI Sulianti Sarosa untuk penanganannya," kata dia.
"Semoga lekas membaik dan kita doakan agar mereka lekas sembuh, karena kasus ini telah ada yang sembuh. Mudah-mudahan saudara kita juga lekas sembuh," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan dua orang di Indonesia positif terjangkit virus corona (COVID-19).
Jokowi menjelaskan, dua orang WNI itu sempat melakukan kontak dengan warga negara Jepang yang positif terjangkit virus corona.
Pemerintah akan melakukan penelusuran jejak dua orang Indonesia tersebut.
"Orang jepang ke Indonesia bertemu siapa, ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Jokowi menambahkan, warga negara Jepang itu baru terdeteksi virus corona setelah meninggalkan Indonesia.
Lalu, WN Jepang itu positif virus corina saat melakukan test di Malaysia.
Mendampat informasi WN Jepang tersebut, pemerintah melalui Kemenkes melakukan pemeriksaan terhadap dua orang Indonesia yang sempat dikabarkan berkontak langsung.
"Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," ucap Jokowi.
Namun, Kepala Negara belum mau mengumkan ibu dan anak itu berada di daerah mana.
Baca: Rupanya Sering Cuci Tangan & Pakai Sanitizer Tingkatkan Risiko Infeksi Virus, Ini Penjelasannya
Ia hanya memastikan keduanya berada di Indonesia.
"Di Indonesia sudah di rumah sakit," jelas Jokowi.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: 2 Positif, Wali Kota Depok Sebut Lebih Dari 50 Warga Depok Terindikasi Corona