Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Susanna Indrayani tengah sibuk melayani para pembeli di toko sembako miliknya yang berlokasi di Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (5/3/2020).
Para pembeli memesan barang yang ingin dibeli seraya menunggu di bagian kasir untuk membayar. Seperti itulah gambaran keseharian Susanna.
Namun, pada 1 Maret 2020 atau sesaat Presiden Joko Widodo mengumumkan ada dua warga Depok yang positif terinfeksi virus corona, tiba-tiba tokonya diserbu oleh pembeli yang ingin memborong sembako.
Susanna mengatakan puluhan orang mendatangi tokonya. Kebanyakan pembeli tak dikenalnya atau bukan langganannya.
"Lebih lah, lebih (dari 20 orang). Kami yang melayani cuma dua-tiga orang. Saya pun bingung, saya nggak tahu dia darimana, saking bingungnya. Yang nggak saya tahu (kenal) banyak," ujar Susanna, ditemui di tokonya, Kamis (5/3/2020).
Baca: KPK Tak Kunjung Lakukan Giat OTT dan Jumat Keramat, Apa Kata Ketua Firli Bahuri?
Baca: Gerebek Dua Tempat Penjualan Masker Ilegal di Jakarta, Puluhan Ribu Barang Bukti Disita Polisi
Baca: 2 Pemuda Ini Kepergok Lakukan Hubungan Sejenis di Mushola, Ketahuan Saat Pengurus Nyalakan Lampu
Baca: Tiara Idol Diperebutkan Dul Jaelani dan Azriel, Ayu Ting Ting Ikut Goda dan Beri Pertanyaan Ini
Dia mengaku awalnya tak bisa memperingatkan para pembeli yang sudah tak mengindahkan kebiasaan di tokonya dimana barang akan diambilkan oleh pihak toko. Mereka diketahui langsung mengambil barang yang diinginkan ke hadapan kasir.
"Jujur yang pertama itu pada ambil sendiri, saya nggak bisa (memperingatkan) ya. Kalau pembeli yang tenang, mereka baru saya kasih tahu (untuk tak memborong). Kalau yang ambil sendiri kan saya bingung juga karena banyak banget yang datang," kata dia.
Perempuan berusia 57 tahun tersebut juga tak habis pikir ada orang yang mengambil kesempatan dalam kondisi itu. Susanna mengatakan ada pembeli yang mengambil barang namun tak membayar.
Dia sempat diingatkan oleh pembeli lainnya yang melihat ada orang yang mengambil sembako namun langsung meninggalkan toko tanpa membayar. Susanna mengaku hanya bisa pasrah.
"Ada pembeli yang ambil nggak bayar, itu ada juga. Saya pasrah. Jadi ada pembeli lain bilang, itu udah bawa barang terus pergi, sudah bayar belum? Terus saya bilang 'saya rasa dia belum bayar deh'," jelas Susanna.
Ketika itu, Susanna sampai harus menutup pintu pagar toko agar mencegah pembeli terus berdatangan. Dia juga menasihati pembeli untuk membeli seperlunya.
"Saya nasihatin paling dua (karung) beras ya, nggak usah banyak-banyak. Barang masih banyak. Nggak usah tergesa-gesa. Ada orang bandel masih nambah terus, tambah ini, ini, dan ini. Saya pun nggak bisa cegah," tandasnya.