TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT MRT Jakarta (Perseroda) mengklaim ada penurunan jumlah penumpang secara signifikan setelah ada imbauan pembatasan kegiatan di luar rumah dan work from home atau bekerja dari rumah menyusul merebaknya wabah virus corona.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, penurunan jumlah penumpang pada Rabu (18/3/2020) mencapai 72 persen dibandingkan rata-rata penumpang harian sebelum wabah virus corona terjadi.
" Penumpang hari Rabu, 18 Maret 2010, lalu hanya sekitar 28.000 orang. Jika dibandingkan dalam situasi normal yang berkisar 100.000 penumpang," kata William dalam keterangan tertulis, Jumat (20/3/2020).
Baca: Zaskia Mecca Boyong 4 Anaknya ke Jogja: Bismillah, Perpindahan ini Tak Bawa Mudharat Bagi Siapapun
Baca: Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Pemain PSS Sleman Jalani Tes Kesehatan
William memperkirakan, jumlah penumpang akan terus turun seiring gencarnya imbauan pemerintah untuk beraktivitas dari rumah.
William berharap semakin banyak warga yang membatasi kegiatan di luar rumah sesuai imbauan pemerintah.
Untuk warga yang masih beraktivitas di luar rumah dan menggunakan jasa transportasi MRT, William mengimbau agar menjaga kesehatan dan menerapkan social distancing atau saling menjaga jarak dengan penumpang lain.
"Jika terpaksa harus keluar rumah, maka pastikan untuk tetap menjaga personal hygine dan terapkan social distancing terutama pada saat naik MRT, dengan menjaga jarak minimal 1
meter dengan penumpang lainnya,” ungkap William.
Hingga Kamis kemarin, pemerintah menyatakan bahwa terdapat penambahan jumlah kasus positif virus corona yang menyebabakn penyakit covid-19 di Indonesia.
Pemerintah mengumumkan total pasien yang mengidap covid-19 ada 308 kasus. Dengan demikian ada penambahan 82 kasus baru dibanding hari sebelumnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penumpang MRT Turun 72 Persen"