Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Warga di RW 014, Kecamatan Cilodong, Depok, Jawa Barat bergerak cepat mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 di wilayahnya.
Belum adanya penyemprotan disinfektan yang diinisiasi pemerintah daerah setempat, membuat warga di Perumahan Taman Manggis Indah melakukan swadaya untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
Sekretaris RW 014 Irvan Novendra mengatakan, kegiatan penyemprotan disinfektan merupakan langkah antisipasi penyebaran virus corona di wilayahnya.
Irvan juga menyebut, penyemporotan disinfektan dilaksanakan dengan menggunaka dana swadaya warga.
Baca: Dukung BNPB Tangani Corona, Chandra Asri Donasikan Alat Kesehatan dan APD
Sebanyak 3 orang petugas dan remaja Karang Taruna RW 014 ikut serta dalam proses penyemporotan disinfektan itu.
"Ada sebanyak 187 rumah yang dilakukan penyemprotan disinfektan. Ini hasil patungan warga untuk mengantisipasi corona," kata Irvan kepada Tribunnews.com, Rabu (25/3/2020).
Irvan juga menjelaskan, langkah antisipasi yang dilakukan yakni membagikan selebaran poster berisi antisipasi terinfeksi Covid-19.
Baca: Stok APD Bagi Tenaga Medis Tangani Pasien Corona di RSUP Persahabatan Masih Cukup
Selain itu, juga dibagikan formulir yang wajib diisi warga untuk mengetahui rekam perjalanan hingga kontak dengan pasien positif atau tidak.
"Sehingga yang memiliki resiko besar akan diedukasi untuk mengurangu resikonya," jelasnya.
Lebih lanjut, Irvan menambahkan, pihaknya telah meminta warga untuk membatasi diri dengan tidak keluar rumah jika tak memiliki urusan yang dirasa penting.
Baca: Hubei Buka Larangan Perjalanan, Hong Kong Pulangkan 500 Warga Terdampar
Ia bersama pengurus RW 014 juga telah membuat tim untuk membantu warga yang hendak berbelanja kebutuhan pokok secara kolektif jika warga merasa khawatir untuk keluar rumah.
"Pengurus RW juga membentuk tim khusus pencegahan virus corona dan untuk memperlancar komunikasi antara pengurus RW pengurus RT Karang Taruna, DKM dan tim khusus dilakukan melalui aplikasi WhatsApp," jelasnya.
Irvan menambahkan, pihaknya juga akan melakukan kegiatan penyemprotan disinfektan berkala guna mencegah penyebaran Covid-19.
790 kasus corona di Indonesia
Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto menyebut, sebanyak 3 orang pasien positif virus corona (Covid-19) meninggal dunia.
Sehingga, total pasien positif virus corona yang meninggal dunia sebanyak 58 orang.
"Kemudian ada penambahan kasus meninggal 3 orang sehingga total 58 orang," kata Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (25/3/2020).
Yurianto pun menjelaskan pasien yang meninggal dunia tersebut tersebar dari sejumlah wilayah di Indonesia.
Baca: PSI Instruksikan Anggota Dewannya Prioritaskan Tes Corona untuk Rakyat
Ia menambahkan, ada penambahan pasien sembuh virus corona sebanyak 1 orang. Sehingga totalnya masih 31 orang.
"Kita dapatkan laporan dari rumah sakit bertambah satu orang sehingga menjadi 31 orang," ucapnya.
Sebelumnya, Achmad Yurianto mengupdate pasien positif virus corona (Covid-19) menjadi 790 pasien di Indonesia.
Baca: Tanpa Sadar Menyebar Virus, Ini Gejala Baru Pasien Muda Covid-19 Tak Peka dengan Bau dan Rasa
Yurianto mengatakan, terdapat penambahan jumlah pasien positif sebanyak 105 orang. Ia juga menjelaskan ada koreksi pasien positif pada Selasa (24/3/2020) kemarin yang seharusnya sebanyak 685 orang.
"Ada koreksi dari 686 menjadi 685 karena ternyata ada 1 pasien tercatat di dua rumah sakit dengan nama yang hampir mirip. Sudah kita konfirmasi di daerah bahwa pasien kemarin adalah 685 kasus, sekarang 105 sehingga total adalah 790 kasus," jelasnya.
Cuci tangan pakai sabun lebih efektif
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto terus menyerukan gerakan pencegahan penyebaran Covid-19.
Satu di antara gerakan pencegahan corona yakni rajin mencuci tangan menggunakan sabun.
Bahkan Yuri sapaan akrab dari Achmad Yurianto ini, menegaskan cuci tangan dengan sabun dapat lebih efektif daripada menggunakan hand sanitizer.
Hal ini ia sampaikan dalam konferensi pers di Gedung BNPB pada Rabu (25/3/2020) sore.
Sebelumnya, Yuri mengatakan terdapat dua upaya penting dalam mencegah tertularnya Covid-19 ini.
Baca: Achmad Yurianto Peringatkan Anak Muda terkait Virus Corona, Jadi Golongan yang Membahayakan?
“Dua hal yang ingin saya sampaikan di dalam upaya kita untuk mencegah penyakit ini, artinya berpikir jangan sampai sakit,” tegasnya yang dikutip dari YouTube BNPB Indonesia, Rabu (25/3/2020).
Pertama, kata Yuri yakni masyarakat harus melakukan pembatasan jarak fisik sehari-hari termasuk di dalam rumah.
“Yang pertama jaga jarak dalam melakukan kontak sosial,” ujar Yuri.
“Bukan hanya saat berada di luar rumah, melainkan di dalam rumah juga upayakan untuk bisa menjaga jarak,” tegasnya.
Lebih lanjut, Yuri menyebut hal kedua yakni rajin mencuci tangan dengan sabun.
Baca: UPDATE 25 Maret: Bertambah 3 Orang, Pasien Virus Corona Yang Meninggal Dunia 58 Orang
“Kemudian adalah gunakan masker, dan yang paling penting adalah cuci tangan,” kata Yuri.
Ia menegaskan sabun dapat lebih efektif mencegah Covid-19 daripada menggunakan hand sanitizer.
“Cuci tangan pakai sabun, tidak harus hand sanitizer,” ungkapnya.
“Jauh lebih efektif menggunakan sabun dibanding dengan menggunakan hand sanitizer,” imbuhnya,
Karena dengan sabun akan menggunakan air yang mengalir, dan bisa membasuh seluruh celah-celah kuku dan sebagainya dengan baik.
“Sementara, hand sanitizer yang mungkin hanya telapaknya saja yang bisa dibersihkan punggung tangan dan sela-sela lebih sering tidak,” jelasnya. (*)
(Tribunnews.com/Isnaya)