Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sabtu (11/4/2020) dini hari, warga di wilayah Bogor Jawa Barat dan sebagian Jakarta mendengar suara dentuman misterius.
Dentuman misterius tersebut terjadi sekira pukul 01.45 WIB hingga lebih dari pukul 03.00 WIB dini hari.
Seorang warga di Jakarta Timur bernama Dionisius Eka merekam detik-detik ketika dentuman misterius tersebut terjadi.
Dio yang sekira pukul 02.00 WIB dini hari sedang mencari jangkrik mengaku terkejut mendengar dentuman misterius tersebut.
Merasa aneh dengan dentuman yang terjadi secara konstan dan berangsur-angsur menjadi lebih cepat, Dio pun mengabadikan momen tersebut dalam sebuah video.
Menurut keterangan Dio, dentuman misterius tersebut terdengar seperti suara detak jantung manusia.
"Saya sedang nyari jangkrik, tiba-tiba dengar dentuman gitu. Kalau saya dengar seperti suara bass, atau tepatnya seperti suara detak jantung," terang Dio kepada Tribun, Sabtu pagi.
Dio pun membagikan video detik-detik dentuman misterius tersebut terjadi kepada Tribun.
Bila ingin mendengar dentuman misterius tersebut dengan jelas, Dio menyarankan untuk mengenakan headset.
Baca: Diam-diam Keluhkan Sakit Kepala Sejak Awal Tahun, Glenn Fredly Tak Mau Merepotkan & Ngaku Masih Kuat
Bukan dari Gunung Anak Krakatau
Sebelumnya Sabtu dini hari sekitar pukul 01.40 WIB hingga lebih pukul 03.00 WIB, terdengar beberapa kali suara dentuman yang terdengar di wilayah Bogor Jawa Barat hingga sebagian Jakarta.
Sejumlah warganet di akun Twitter BNPB melaporkan mendengar dentuman aneh tersebut, yang diduga berkaitan dengan meletusnya Gunung Anak Krakatau.
Dari pantaun awak Tribun di kawasan Citayam, Kabupaten Bogor, suara dentuman itu terdengar berkali-kali dengan interval 15 detik hingga 20 detik.
Bahkan, dentuman itu membuat pintu dan jendela rumah warga bergetar.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan belum mengetahui pasti sumber atau asal suara dentuman itu.
Namun, dari pengamatan Kepala Stasiun Geofisika BMKG di Bandung, dilaporkan tidak ada kejadian gempa signifikan pada kisaran waktu terdengarnya dentuman tersebut.
"Dari monitoring gempa bumi yang dilakukan oleh Stasiun Geofisika BMKG di Bandung, dilaporkan tidak ada kejadian gempa signifikan," kata Dwikorita melalui pesan singkat kepada Tribun.
Baca: Dua Penumpang Diturunkan dari KRL Gara-gara Tak Pakai Masker
Ia menyarankan untuk mengonfirmasi hal ini ke pihak PVMBG Kementerian ESDM.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, pihak PVMBG juga belum bisa memastikan asal atau sumber suara dentuman tersebut.
Kepala Bidang Gunung Api PVMBG, Hendra Gunawan mengatakan, suara dentuman yang terdengar berkali-kali itu diduga kuat bukan berasal atau berkaitan dengan erupsi Gunung Anak Krakakatau di Selat Sunda.
Sebab, erupsi Gunung Anak Krakatau yang terjadi kali ini relatif kecil.
"Saya kira bukan (karena Gunung Anak Krakatau). Itu terlalu jauh," kata Hendra dalam wawancaranya di Radio Elshinta.
Hendra menyebut tipikal erupsi Gunung Anak Krakatau saat ini dengan kondisi gas yang relatif sedikit dan lebih bersifat aliran.
Erupsi Gunung Anak Krakatau lebih didominasi oleh semburan lava.
Oleh karena itu, menurut Hendra, agak tidak mungkin kalau suara dentuman yang terdengar oleh sebagian warga Jabodetabek itu berasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau.
Sementara petugas di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau di dekat Pantai Carita justru tak mendengar ada suara dentuman.
"Secara instrumental tekanannya tidak terlalu besar, sehingga wajar jika tidak terjadi dentuman di pos pengamatan di Pantai Carita. Jadi aneh juga kalau terdengar sampai Depok dan Bogor karena yang dekat saja enggak kedengaran," katanya.