Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polsek Metro Menteng menangkap 5 pelaku tawuran di tengah penerapa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta. Tawuran tersebut terjadi di perlintasan kereta Manggarai-Menteng.
Kanit Reskrim Polsek Metro Menteng Kompol Gozali Luhulima mengatakan, lima pelaku yang ditangkap di rumahnya masing-masing. Mereka adalah NSH (45), RNH (20), IY (36) SK (17) dan RI (16).
"Semuanya warga Menteng," kata Gozali kepada awak media, Kamis (23/4/2020).
Lebih lanjut, Gozali mengatakan, dua dari lima pelaku yang ditangkap diketahui merupakan ayah dan anak. Mereka diduga memprovokasi warga agar terlibat bentrok.
Selain itu, mereka juga diduga memprovokasi aparat keamanan dengan kata-kata kasar saat tengah membubarkan tawuran tersebut.
"Kalau anak sama bapaknya ya ada, tapi kalau provokasi melalui medsos masih kami dalami," ungkapnya.
Menurut Gozali, pelaku sempat membantah terlibat dalam aksi tawuran saat ditangkap polisi. Dia bilang, pelaku akhirnya mengakui kesalahan setelah polisi memeriksa ponsel milik yang bersangkutan.
Atas perbuatannya itu, pelaku terancam dijerat dengan pasal 503 ayat 1 tentang membuat keributan atau keriuhan di malam hari yang membuat warga resah.
"Pelaku diduga membuat keributan di malam hari. Tapi pasal senjata tajamnya masih kita dalami dulu soalnya kita sita di rumah salah satu pelaku;" pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Di tengah pandemi Corona (Covid-19), tawuran antar warga pecah di Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (1/4/2020) malam.
Kepala Tim Eagle One Polres Metro Jakarta Selatan Oka Bartono mengatakan tawuran tersebut terjadi sekitar pukul 20.30.
"Iya di Jalan Saharjo, Tebet. Kita mau mengarah ke sana," kata Oka saat dikonfirmasi.
Peristiwa tawuran antarwarga itu juga beredar di media sosial Instagram.
Dalam rekaman video, terlihat dua kelompok warga yang terlibat bentrok.
Kedua kelompok mencoba saling menyerang dengan melemparkan batu.
Oka mengatakan, saat ini warga yang terlibat tawuran telah membubarkan diri.
"Informasinya sudah bubar, tapi kita antisipasi untuk kelanjutannya," ujar dia.