Memang, tidak semua warga binaan memiliki kondisi fisik yang baik.
Ada yang berjalan dengan tertatih, ada yang tergeletak dan hanya duduk di lantai, juga ada yang hanya telentang di atas kasur.
Harapan untuk segera ke luar dan dijemput keluarga, tampak pada tatapan beberapa wajah warga binaan di Panti Sosial tersebut.
Baca: Alami Masa Sulit Saat Pandemi Virus Corona, Ivan Gunawan Tetap Bayar THR Full untuk Karyawan
Namun sayang, menurut Daniel tak semua warga binaan memiliki keluarga yang siap menampung mereka di rumah.
Dengan alasan kesulitan untuk mengurus, sebagian pihak keluarga memilih untuk menyerahkan warga binaan kembali pada panti sosial.
Belum lagi sejumlah warga binaan juga mengaku tak punya keluarga bahkan tak ingat siapa keluarganya.
"Ada yang tidak ingat keluarganya, ada yang tahu keluarganya, tapi keluarganya bilangnya tak bisa merawatnya, karena kesulitan dalam mengurusnya akhirnya diserahkan kembali pada kami," katanya.
Sekitar pukul 14.00 WIB, warga binaan yang tak berpuasa mendapat sajian snack untuk camilan siang.
Segelas bubur kacang hijau diberikan oleh petugas panti kepada warga binaan.
Baca: Kumpulan Resep Rendang Daging, Sambal Goreng Kentang hingga Opor Ayam Sajian Khas Lebaran
Dalam ruangan besar tanpa sekat, beberapa warga binaan yang tertidur pun segera bangun dan menjulurkan tangannya, berharap bubur kacang hijau segera mendarat di tangannya.
Terlihat pula, beberapa di antaranya menerima dengan senyum sambil menoleh ke arah Tribunnews, seolah memberi isyarat untuk menawarkan.
Melihat Warga Binaan Dengan masalah Kejiwaan
Selain di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Tribunnews juga mengunjungi salah satu panti yang letaknya tak jauh dari lokasi tersebut, Panti Bina Laras Harapan Sentosa 2.
Sejumlah pemuda dan pemudi berseragam merah dan ungu berkumpul di halaman panti sambil bercengkrama.
Baca: Warga yang Terlanjur Mudik akan Sulit Kembali ke Jakarta, Kombes Benyamin: KTP DKI Tetap Putar Balik