Laporan Wartawan Tribun Jakarta Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aji Sofyan (26) merupakan korban tewas kecelakaan tabrakan bajaj vs bus TransJakarta di Pademangan, Jakarta Utara, Senin (25/5/2020).
Aji adalah penumpang bajaj nahas tersebut.
Sebelum kecelakaan tersebut, Aji berperilaku di luar kebiasaan.
Aji membawa bantal bersamanya.
Sopir bajaj, Daryono (41) mengatakan sempat bertanya tentang sikap Aji tersebut.
Simak selengkapnya:
1. Meninggal di tempat
Aji terpental dari bajaj yang ditumpangi akibat tabrakan dengan bus TransJakarta di persimpangan Jalan Lodan Raya, Pademangan, Jakarta Utara, Senin (25/5/2020) pagi.
Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas Transjakarta, Nadia Diposanjoyo menjelaskan, kecelakaan terjadi ketika bajaj tersebut yang terlebih dahulu menabrak badan bus.
Baca: Alami Penurunan Performa, Valentino Rossi Tetap Miliki Motivasi Bersaing di MotoGP
Kecelakaan bermula ketika bus Transjakarta PPD 215 baru selesai melakukan penaikkan pelanggan di Shelter Ancol.
"Saat bus melintas di perempatan, dari arah Jalan Lodan menuju Ancol tiba-tiba ada angkutan bajaj dengan berpenumpang empat orang menabrak body tengah samping kanan Bus PPD 215," kata Nadia saat dikonfirmasi awak media.
Menurut Nadia berdasarkan informasi dari saksi di lokasi, bajaj melaju dengan kecepatan tinggi dan hilang kendali.
Hal itu mengakibatkan kecelakaan yang akhirnya membuat satu orang penumpang bajaj meninggal dunia di tempat kejadian.
"Dua orang dibawa ke RSUD Pademangan. Sopir bajaj selamat tidak ada luka," jelas Nadia.
Adapun kecelakaan yang terjadi antara bus Transjakarta bernomor polisi B 7368 TGB dengan bajaj bernomor polisi B 1415 FZ itu terjadi sekitar pukul 07.55 WIB.
Anggota Satlantas Polsek Pademangan Bripda Agus mengatakan, diduga kedua kendaraan tersebut saling melaju kencang hingga akhirnya saling bertabrakan di persimpangan tersebut.
Baca: Kisah di Balik Tukijo yang Viral Bongkar Penyekat Jalan, Ternyata Kerap Diingatkan Agar Pakai Masker
"Jadi awal kejadiannya itu bus dari arah pangkalan (Shelter Ancol) dan bajaj-nya dari arah Londan. Kemungkinan sama-sama ngebut," kata Agus di Pos Polisi Lalu Lintas Bintang Mas.
Akibat kecelakaan ini, dua penumpang bajaj menjadi korbannya.
Penumpang bernama Sri mengalami luka-luka dan satu lainnya bernama Aji meninggal dunia di tempat.
Korban Aji diduga terpental hingga mengenai badan bus Transjakarta.
"Korban Aji Sofyan Syahputra warga Kemayoran terpental dan meninggal di tempat," jelas Agus.
2. Bus Transjakarta keluar jalur
Sukijo (45) mengakui bus Transjakarta yang dikemudikannya sempat keluar jalur.
Awalnya bus Transjakarta yang dikemudikan Sukijo baru saja keluar dari shelter Ancol ke arah Jalan Gunung Sahari.
Sukijo mengaku mengemudikan bus tersebut agak keluar dari jalur yang seharusnya.
Tanpa disadari, ternyata ada bajaj yang melintas dari sebelah kanan bus, tepatnya dari jembatan Jalan Lodan Raya menuju ke arah Ancol.
Baca: Ngabuburit Semakin Asyik, Ancol Tawarkan Layanan Tur Virtual Mulai Hari Ini
"Saya agak keluar sedikit garis merah dan bajaj agak kencang dari arah Lodan," kata Sukijo di lokasi kejadian, Senin (25/5/2020) sore.
Sejauh penglihatan Sukijo, bajaj tersebut cenderung kelebihan muatan.
Sukijo juga menilai seharusnya sopir bajaj tersebut menyadari bahwa di depannya ada jalur busway.
"Mungkin karena dia kaget lihat bus Transjakarta, dia banting setir ke kiri, tapi tidak mampu," terang Sukijo.
"Makanya langsung tabrak mobil saya, makanya posisi mobil saya kejadiannya di tengah," papar Sukijo.
3. Polisi olah TKP
Setelah kejadian, Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya menggelar olah TKP pada Senin sore ini.
Olah TKP digelar untuk menggali lebih dalam terkait kecelakaan maut antara bajaj dan bus Transjakarta yang terjadi pagi tadi.
Pantauan di lokasi, proses olah TKP melibatkan anggota Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya beserta pihak-pihak yang terlibat kecelakaan.
Polisi menghadirkan sopir bajaj, Daryono (41), dan sopir bus Transjakarta, Sukijo (45).
Di lokasi kejadian, polisi memeriksa lebih lanjut keterangan kedua belah pihak serta memberi tanda pada titik-titik terjadinya kecelakaan hingga posisi akhir korban.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar mengatakan, hasil olah TKP akan dirilis dalam waktu dekat.
"Kita akan rilis kalo sudah olah TKP. Ini kan setelah kejadian perkara kan kita melakukan olah TKP," kata Fahri kepada wartawan.
Hasil olah TKP nantinya akan menentukan beberapa aspek penting dalam kecelakaan maut ini.
Salah satunya, kata Fahri, ialah titik tumbur atau key point di TKP kecelakaan.
"Untuk menentukan bagaimana key point dan sebagainya. Biarkan anggota kerja," tutupnya. (Tribun Jakarta/Erik Sinaga)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kisah Sopir Bajaj yang Tabrak TransJakarta: Penumpang Bawa Bantal, Terpental, Meninggal di Tempat