TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk memperbolehkan tempat ibadah di Jakarta dibuka kembali.
Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers terkait perpanjangan masa PSBB pada Kamis (4/6/2020) siang ini.
Anies mengaku saat ini DKI Jakarta sedang dalam masa transisi dan ia memutuskan untuk mengizinkan beberapa sektor tambahan untuk beroperasi.
Satu di antaranya adalah rumah ibadah.
Anies menyatakan kegiatan di rumah ibadah mulai diperbolehkan kembali terhitung pada Jumat (5/6/2020) esok hari.
"Tempat dan kegiatan ibadah atau keagamaan sudah bisa dimulai pada pekan pertama," ujar Anies dalam keterangan persnya di Balai Kota DKI Jakarta, dikutip dari kanal Youtube Kompas TV.
"Kita membagi kegiatan berdasarkan urutan pengendalian penduduk, jadi kalau kita lihat mulai besok Jumat (5/6/2020), kegiatan ibadah sudah boleh dilakukan," sambung Anies.
Anies mengatakan seluruh tempat ibadah seperti masjid, musala, gereja, vihara, pura, dan klenteng sudah diperbolehkan untuk dibuka kembali.
Namun kegiatan yang baru diperbolehkan hanya untuk kegiatan rutin dan wajib mengikuti prinsip protokol kesehatan.
Baca: PSBB Jakarta Diperpanjang, Masyarakat yang Tak Pakai Masker Didenda Rp 250 Ribu
Bagaimana aturannya?
Anies menuturkan, semua rumah ibadah wajib mengikuti aturan bahwa jumlah peserta kegiatan ibadah dibatasi.
"Jumlah peserta maksimal hanya 50 persen, jadi kalau tempat ibadah bisa menampung 200 maka hanya 100 orang yang diperbolehkan," ujarnya.
Ia menjelaskan, alasannya agar ada jarak aman minimal satu meter agar tidak terjadi interaksi antar orang.
Selain itu, Anies juga mengatakan sebelum dan sesuai berkegiatan, maka wajib untuk melakukan pembersihan menggunakan disinfektan di tempat tersebut.
"Diluar kegiatan ibadah rutin maka rumah ibadah ditutup dulu tidak dibuka sepanjang waktu."
"Hal itu untuk menghindari potensi penularan," paparnya.
Baca: Anies Perpanjang Masa PSBB Jakarta Tanpa Batasan Tanggal, Sejumlah Tempat Kegiatan Dilonggarkan
Lebih lanjut, Anies juga menjelaskan mengenai aturan khusus untuk masjid dan musala.
Menurutnya, masjid dan musala tidak dianjurkan untuk menggunakan karpet dan permadani.
Setiap jamaah, lanjut Anies, harus membawa alat salat sendiri.
Ia juga menganjurkan untuk tidak menitipkan alas kaki.
"Karena itu siapkan tas untuk membawa alas kaki masuk kedalam dan disimpan sendiri, karena tempat menitip sepatu rawan untuk berdesak-desakan," terang Anies.
Baca: PSBB di DKI Jakarta Diperpanjang, Warga Diminta Berdiam di Rumah, Kegiatan Ekonomi Masih Tutup
Oleh karena itu, Anies mengimbau kepada seluruh pengelola rumah ibadah, segera melihat detail lebih lanjut mengenai protokol kesehatan.
Diketahui, Anies Baswedan memperpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta.
Anies mengatakan bulan Juni ini dianggap sebagai masa transisi agar kondisi di DKI Jakarta segera pulih dari virus corona.
Meski begitu, Anies juga mengatakan kondisi di beberapa wilayah sudah berzona hijau atau kuning.
Namun ada beberapa wilayah di DKI Jakarta yang masih masuk ke dalam zona merah.
(Tribunnews.com/Maliana)