News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

PSBB Transisi Jadi Harapan Baru Driver Ojol, Ini Cerita Mereka di Hari Pertama

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengemudi ojek online (ojol) menunggu penumpang di depan Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (8/6/2020). Memasuki pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi, Pemprov DKI Jakarta memperbolehkan ojek online untuk membawa penumpang namun harus menerapkan protokol kesehatan, seperti pengemudi dan penumpang memakai masker serta memakai hand sanitizer untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Tribunnews/Herudin

TRIBUNNEWS.COM - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi di DKI Jakarta memberi harapan baru bagi driver ojek online (ojol).

Beberapa sektor perekonomian, di antaranya perkantoran, pertokoan, perindustrian, hingga pergudangan diizinkan beroperasi.

Di saat yang sama, driver ojek online, dibolehkan mengantar penumpang.

Sebab, selama PSBB diberlakukan karena pandemi virus corona (Covid-19), mereka hanya boleh mengantar barang atau makanan.

Sebagai angin segar, kesempatan ini dimanfaatkan baik oleh para driver ojol. Beberapa dari mereka pun tampak merapatkan barisan ke sejumlah halte busway dan stasiun.

Baca: Masuk Zona Merah, Ojol Dilarang Beroperasi di Wilayah Ini

Berikut suka duka para driver ojol yang telah TribunJakarta.com rangkum, di hari pertama layanan penumpang dihadirkan kembali.

Setelah sekian lama kesulitan mendapatkan orderan atau pesanan, sejumlah driver ojol mengatakan hari ini seperti harapan baru bagi mereka.

Layanan penumpang yang jauh lebih banyak dipesan ketimbang makanan dan barang, membuat driver ojol berangan-angan mendapatkan rezeki yang bagus pada hari ini.

Petugas menyemprotkan disinfektan ke helm sebelum dipakai penumpang ojek online (ojol) di Jalan Blora, Jakarta Pusat, Senin (8/6/2020). Memasuki pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi, Pemprov DKI Jakarta memperbolehkan ojek online untuk membawa penumpang namun harus menerapkan protokol kesehatan, seperti pengemudi dan penumpang memakai masker serta memakai hand sanitizer untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

"Hari ini seperti harapan. Dari rumah kita sudah berangan-angan dapat orderan seperti normalnya sebelum layanan penumpang ditiadakan," jelas Eko Prasetyo, satu diantara driver ojol di Jakarta Timur kepada TribunJakarta.com, Senin (8/6/2020).

Eko beserta driver ojol lainnya pun memilih merapat ke halte-halte busway sambil menunggu orderan masuk.

"Saya sama driver yang lain kalau kemarin-kemarin itu nyari order ke kawasan banyak restorannya aja. Kalau hari ini ke halte busway aja karena ada yang kerja kan. Seperti sekarang sudah dari pagi, saya mangkal di dekat Halte Busway Pinang Ranti," lanjutnya.

Berangkat lebih awal

Layaknya harapan baru, tentunya ada perubahan yang harus dijalani oleh sejumlah driver ojol.

Hadirnya layanan penumpang membuat para driver kembali mengatur waktu untuk mencapai orderan yang maksimal.

Baca: Dory Harsa Terang-terangan Menggoda, Bagaimana Hubungan Nella Kharisma dan Cak Malik Sesungguhnya?

Baca: Pasutri Bandar Sabu Ditangkap di Hotel Mewah, Bermula dari Jeritan Perempuan Ingin Bunuh Diri

Apriyanto misalnya. Sejak tiga bulan terakhir, ia mengatakan jarang sekali keluar rumah sejak pagi.

Sulitnya mendapatkan orderan di pagi hari, membuat Apriyanto berangkat menjelang siang sekira pukul 10.00 WIB.

Namun, hari ini ia kembali bersemangat. Sejak pagi buta, ia sudah bangun dan bersiap.

Baca: Bocah 5 Tahun Trauma Jadi Korban Pencabulan, Pelaku Ajak Damai Ibu Korban dengan Uang

Tempat tinggalnya yang berada di Cikarang, mengharuskan Apriyanto menuju Jakarta lebih dulu untuk mendapatkan orderan penumpang.

Pengemudi ojek online (ojol) menunggu penumpang di depan Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (8/6/2020). Memasuki pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi, Pemprov DKI Jakarta memperbolehkan ojek online untuk membawa penumpang namun harus menerapkan protokol kesehatan, seperti pengemudi dan penumpang memakai masker serta memakai hand sanitizer untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

"Kalau di Bekasi kan belum ada layanan penumpang. Makanya pas tahu di Jakarta boleh, saya langsung jalan ke sini aja. Sekitar pukul 06.00 WIB saya aktifin akun dan mangkal aja di Halte Busway Pinang Ranti," ungkapnya.

Guna menambah penghasilan, sebelum jam pulang kantor, Apriyanto akan kembali ngebid ke kawasan Bekasi guna mendapatkan orderan barang ataupun makanan.

"Nanti sekiranya sepi, saya bakalan balik lagi ke Bekasi buat ambil orderan barang. Alhamdulillah dengan ada layanan penumpang, saya jadi ada alternatif paginya manfaatin jam sibuk dulu. Lumayan buat tambahan beli beras," katanya.

Sulit dapat orderan

Di balik kabar baik, rupanya sejumlah ojol ini memiliki cerita duka di hari pertama layanan penumpang.

Banyaknya jumlah armada turut mempengaruhi sulitnya orderan yang masuk ke tiap-tiap driver.

Tio, driver ojol mengatakan belum mendapatkan orderan masuk sama sekali. Sementara akunnya telah ia hidupkan dari selepas subuh.

Baca: Jenazah PDP Virus Corona di Makassar Diambil Paksa Keluarga, Polisi Kewalahan Halau Massa

"Saya kerja malem, makanya mau coba narik ojol dulu. Tapi sampai pukul 10.00 WIB akun saya belum bunyi juga. Mungkin jumlah driver sama customernya masih blm stabil. Makanya lumayan susah dapat customernya," katanya.

Begitu pula dengan Abdul, meski sudah mangkal di halte busway maupun keliling sedari pukul 05.00 WIB, ia belum mendapatkan satu orderan masuk sekalipun hingga pukul 12.00 WIB.

"Iya susah. Dari pagi saya sudah mangkal di Pinang Ranti sama keliling aja belum dapat orderan. Bensin ya kepakai tapi orderan belum masuk. Alhamdulillah barusan pukul 13.00 WIB ada orderan makanan masuk," jelasnya.

Waspada orderan fiktif

Lengkapnya layanan ojol patut membuat beberapa driver ojol meningkatkan kewaspadaan mereka.

Pasalnya, di saat situasi seperti ini beberapa oknum memanfaatkan situasi guna mengelabui para driver.

"Kalau begini, biasanya kita makin waspada. Kita harus teliti mana orderan fiktif mana bukan. Biasanya sih ke makanan, jadi kalau kebetulan orderan yang masuk makanan, harus benar-benar diteliti. Apakah itu fiktif atau benar," kata Eko.

Meski begitu, para driver ojol ini tetap bersyukur. Sepinya rezekinya hari ini tak masalah bagi mereka, asalkan cukup untuk membeli beras dan lauk untuk keluarga di rumah.

"Yang penting ada buat beli beras aja. Kita harus banyak bersyukur karena layanan penumpang telah hadir kembali. Kalau waspada ya harus. Tapi istilahnya ada harapan buat sekedar kita beli beras dan nyicil bayar kontrakan," ujar beberapa ojol saling bersahutan.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Angan-angan Tak Seperti Kenyataan, Curahan Hati Driver Ojol Hari Pertama Diizinkan Bawa Penumpangi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini