Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Yusri Yunus mengatakan pihaknya masih menyelidiki terkait asal usul kepemilikan senjata rakitan kelompok John Kei.
Senjata itu sempat digunakan saat aksi penyerangan di kediaman Nus Kei, di Green Lake City Tangerang, Banten.
"Masih didalami gimana pembuatannya, didapat dari mana dan dibeli dari mana," kata Yusri kepada Tribunnews, Minggu (28/6/2020).
Di sisi lain, dia mengatakan kepolisian juga mendalami total tembakan yang diletuskan oleh pelaku dalam aksinya tersebut. Pasalnya berdasarkan keterangan para saksi ada tujuh kali tembakan yang dilakukan pelaku.
"Kita konfrontir kepada tersangka, berapa kali melakukan tembakan. Kami akan melakukan pendalaman lagi," jelasnya.
Hingga kini, kepolisian juga masih memburu 7 anak buah John Kei yang terlibat penyerangan di rumah Nus Kei beberapa waktu lalu. Hingga kini, identitas pelaku juga telah dikantongi oleh pihak kepolisian.
Baca: Ditetapkan Sebagai Tersangka Pembunuhan Berencana, Pembebasan Bersyarat John Kei Dicabut Kemenkumham
Baca: Putri Sulung John Kei Muncul, Bongkar Hubungan Sang Papa dan Nus Kei Sebelum Peristiwa Berdarah
Diberitakan sebelumnya, anak buah John Kei yang beraksi bagai Koboi dengan melakukan penembakan sebanyak 7 kali saat menyerang rumah Nus Kei di Green Lake, Tangerang, Banten, akhirnya tertangkap. Adalah WL yang ditangkap polisi usai melarikan diri ke Cianjur, Jawa Barat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Yusri Yunus mengatakan aksi WL ini sempat viral lantaran pelaku sempat melakukan sejumlah tembakan di Tangerang. Bahkan tembakanya juga sempat mengenai pengemudi ojek online (ojol).
"WL ini yang melakukan penembakan di sana dengan menggunakan senjata api rakitan yang mengenai sopir ojol," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (26/6/2020).
Ia mengatakan senjata rakitan yang digunakan pelaku juga telah diamankan polisi. Selain bertugas memegang senjata, pelaku juga ikut merusak rumah Nus Kei.
"Senjatanya sudah kita amankan. Yang bersangkutan memang perannya saat itu adalah ikut di dalam melakukan perusakan. Saat keluar, di luar dia melakukan tembakan mengenai kaki sopir ojol," jelasnya.
Putri John Kei Muncul, Bicara Hubungan Sang Papa dan Opa Nus Kei
Melan Revra, Putri sulung John Kei, muncul di hadapan publik. Wajahnya tersorot kamera saat menjenguk sang papa di Polda Metro Jaya, pada Jumat (26/6/2020).
Tak sendiri, nampak Melan didampingi oleh kuasa hukum John Kei, Anton Sudanto.
Kala itu terlihat ia mengenakan pakaian berlengan panjang dengan warna dominan biru.
Rambutnya yang berwarna hitam kecoklatan pun dibiarkan tergerai.
Sesuai standar protokol kesehatan terkait Covid-19, Melan diketahui memakai masker hijau.
Pada kesempatan itu, Melan sempat menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan oleh rekan media.
Kedatangannya di Polda Metro Jaya dalam rangka memberikan dukungan untuk John Kei yang kini telah mendekam dipenjara.
elan juga mengungkapkan terkait hubungan sang papa dengan Nus Kei.
Sebelum ada kejadian ini, Melan menyebutkan hubungan antara Nus Kei dan John Kei pernah dekat.
Namun dengan adanya masalah, ia merasa keduanya sudah merenggang.
Meski demikian, ia tak mengetahui dengan jelas permasalahan yang membuat hubungan menjadi tak harmonis itu.
Diketahui, hubungan Nus Kei dan keponakannya merenggang sejak John Kei masih berada di Nusakambangan.
Melan menuturkan, hubungan melonggar sekira di tahun kedua atau ketiga sang papa di penjara.
Sebagai anak, Melan lebih memilih untuk tak ikut campur dalam urusan orangtuanya.
"Pokoknya yang saya tahu dulu Opa Nus itu sudah dekat sama kami sekeluarga," terang Melan.
"Entah kenapa saya kurang paham masalah orangtua, tapi saya merasa emang sudah agak melonggar semenjak sekitar dua atau tiga tahun papa di Nusakambangan."
"Tapi saya nggak mau ambil pusing sih sebagai anak itu masalah orangtua gitu," tambahnya.
Hormati Nus Kei
Walau hubungan antara keduanya renggang, Melan mengaku tetap menghormati Nus Kei.
Hal tersebut disampaikan sendiri oleh John Kei pada putri sulungnya itu.
Terlebih ketika Nus Kei memutuskan untuk pindah rumah ke daerah lain.
Setelah sebelumnya Nus Kei tinggal di daerah Bekasi, lokasi di mana John Kei dan kelompoknya diamankan.
Melan menjelaskan masih menjalin silaturahmi dengan baik pada Nus Kei.
Ia sering pergi ke rumah baru Nus Kei untuk menengok hingga berbincang bersama.
"Papa selalu ingatkan walaupun jauh tapi kita tetap harus menghormati," ungkap Melan.
"Even waktu itu Opa Nus pindah rumah dari Tytyan ke Bintara aku masih tetap jalin silaturahmi."
"Pergi ke rumah Opa Nus, nengok ke Opa Nus, ngobrol-ngobrol gitu," imbuhnya.