TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) yang diperingati setiap tanggal 12 Juli diharapkan tidak hanya sekedar menjadi rutinitas, seperti upacara dan tabur bunga.
Namun Harkopnas harus masuk di dalam hati sehingga akan ada efek berkoperasi di dalam kehidupan sehari-hari.
Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Dr Sri Untari Bisowarno MAP mengatakan meski sudah meninggal dunia 40 tahun lalu, Bung Hatta ruhnya masih ada.
“Beliau sedo (meninggal, red) tahun 1980 atau sudah 40 tahun yang lalu, saya yakin Bung Hatta itu ruhnya masih ada, saat ini ada anak-anaknya yang datang, semangat beliau untuk berkoperasi harus kita serap, maka memaknai setiap acara Hari Koperasi dengan tabur bunga ini sebagai penghormatan kepada beliau sebagai pahlawan nasional, proklamator bangsa Indonesia ini, mengambil api semangat beliau dalam berkoperasi yang tidak pernah padam hingga akhir hayat, itu yang akan kami ambil untuk menyemangati Dekopin seluruh Indonesia,” ungkap Sri Untari Bisowarno usai upacara tabur bunga di Taman Makam Tanah Kusir, Jakarta Selatan, sabtu (11/7/2020).
Sri Untari Bisowarno ziarah ke makam Bung Hatta, bersama Mautia - Alida Hatta (putri Bung Hatta), para pengurus Paripurna Dekopin, Inkopad, hampir seluruh perwakilan koperasi di Jakarta seperti: Koperasi Kodanua, Kospin Jasa, Kopti, Dekopinda, Dekopinwil dan lain-lain.
Menurutnya, untuk berkoperasi itu diperlukan fundamen dasar sebagai modal sosial yang sangat kokoh yaitu trust, kalau ada trust maka banyak hal bisa dilakukan dengan baik.
Untuk menggerakkan koperasi, Dekopin memiliki strategi khusus, yaitu: adanya trust, koperasi juga harus mengikuti perkembangan zaman, yaitu mengikuti era tekhnologi informasi.
Bagaimana membangkitkan anak-anak milenial untuk berkoperasi, serta koperasi harus bisa beradaptasi dengan dunia yang terus berkembang.
“Kita tidak mau koperasi itu kesannya old, orangnya sudah tua-tua, pikirannya sudah ga update, padahal kalau kita mau kan kita ada gadged, semua bisa diupdate melalui gadged,” jelas Sri Untari.
Putri Proklamator RI dan Bapak Koperasi Mautia Hatta pada kesempatan itu mengatakan, ziarah memang bisa dilakukan setiap waktu, tapi ketika dilakukan saat Hari Koperasi maka itu akan mengingatkan tujuan koperasi itu apa untuk kepentingan Indonesia.
“Di bawah payung Dewan koperasi Indonesia, Dekopin akan berbuat untuk kepentingan masyarakat koperasi di seluruh Indonesia,” ujar Mautia.
Ia juga berharap, orang dapat memahami koperasi dengan baik, karena sebagian orang memahami koperasi itu seperti rentenir yang menggunakan nama koperasi.
“itu salah besar,” tandas Mautia.
Koperasi itu, jelasnya, ada nilai-nilai kebersamaan, semua maju bersama, prinsipnya asah asih asuh. Dengan saling berkaitan satu dengan yang lainnya, maka koperasi akan terus maju, karena saling mengisi.
Ia mencontohkan ada koperasi produksi, koperasi transportasi dan lain-lain, mereka bergabung sehingga bisa menjangkau ke seluruh Indonesia.
Di tempat yang sama Sekjen Forum Komunikasi Besar Indonesia (Forkom KBI) H Irsyad Muchtar mengatakan, ziarah ke makam Bung Hatta ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada sejarah, yaitu ada pada sosok Bung Hatta.
Dengan mendatangi nisan Bung Hatta, merupakan sebuah upaya refleksi yang bisa dipelajari, karena tidak mudah membangun usaha yang bernama koperasi.
"Karenanya kita harus terus berusaha, bersilaturahmi membangun trust sebagai modal sosial, Dekopin ke depan harus kaya dan memiliki trust/kepercayaan,” kata Irsyad.
Ternyata menurutnya, membangun koperasi itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, tetapi ada sebuah perjuangan yang termaktub dalam prinsip-prinsip koperasi.
Dekopin yang memperingati Harkopnas ke-73 pada 12 Juli 2020 ini mengambil tema ”Anggota Sehat koperasi kuat, Ekonomi Rakyat Berdaulat, mewujudkan ekonomi rakyat yang berdaulat, bersama koperasi yang kuat dan anggota yang sehat”.
Dirgahayu Koperasi.