Ratusan pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Karyawan Hiburan dan Pengusaha Hiburan Jakarta melakukan demonstrasi di depan Balai Kota DKI Jakarta menuntut diperbolehkan beroperasi kembali, Selasa (21/7/2020). Para pengusaha dan karyawan sudah tidak bekerja selama empat bulan sejak pandemi Covid-19 sehingga mereka menuntut Pemprov DKI Jakarta memberikan solusi agar tetap bisa beroperasi kembali dan memperoleh penghasilan untuk keluarga. Tribunnews/Herudin
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tempat hiburan malam di DKI Jakarta stop beroperasi sejak aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlaku.
Hal ini berdampak terhadap karyawan tempat hiburan malam.
Satu di antaranya Bebi (bukan nama sebenarnya), pemandu lagu di tempat karaoke yang kehilangan pekerjaannya sekira lima bulan.
"Saya sudah jual TV (televisi), sepatu-baju bekas, dan kulkas juga sudah saya jual online," kata Bebi (24 tahun), setelah aksi unjuk rasa di depan kantor Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (21/7/2020).
Ratusan pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Karyawan Hiburan dan Pengusaha Hiburan Jakarta melakukan demonstrasi di depan Balai Kota DKI Jakarta menuntut diperbolehkan beroperasi kembali, Selasa (21/7/2020). Para pengusaha dan karyawan sudah tidak bekerja selama empat bulan sejak pandemi Covid-19 sehingga mereka menuntut Pemprov DKI Jakarta memberikan solusi agar tetap bisa beroperasi kembali dan memperoleh penghasilan untuk keluarga. Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)
Bebi mengatakan hasil penjualan barang-barang tersebut hanya sanggup bertahan sekira 14 hari.
Ratusan pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Karyawan Hiburan dan Pengusaha Hiburan Jakarta melakukan demonstrasi di depan Balai Kota DKI Jakarta menuntut diperbolehkan beroperasi kembali, Selasa (21/7/2020). Para pengusaha dan karyawan sudah tidak bekerja selama empat bulan sejak pandemi Covid-19 sehingga mereka menuntut Pemprov DKI Jakarta memberikan solusi agar tetap bisa beroperasi kembali dan memperoleh penghasilan untuk keluarga. Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)
Itupun, kata dia, acap kali mengkonsumsi mi instan.
"Cuma dua minggu terpakainya, malah lebih sering makan mi dibanding makan nasi dan lauk lain," ungkap dia.
Ratusan pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Karyawan Hiburan dan Pengusaha Hiburan Jakarta melakukan demonstrasi di depan Balai Kota DKI Jakarta menuntut diperbolehkan beroperasi kembali, Selasa (21/7/2020). Para pengusaha dan karyawan sudah tidak bekerja selama empat bulan sejak pandemi Covid-19 sehingga mereka menuntut Pemprov DKI Jakarta memberikan solusi agar tetap bisa beroperasi kembali dan memperoleh penghasilan untuk keluarga. Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)
Wanita asal Jawa Barat ini mengaku sulit hidup di Jakarta lantaran hanya bermodal ijazah SMA.
"Ijazah SMA ada, cuma kan sulit dapat kerja juga di Jakarta. Wajib kuliah sarjana, baru deh gampang dapat kerjaan yang enak," ucap dia.
Ratusan pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Karyawan Hiburan dan Pengusaha Hiburan Jakarta melakukan demonstrasi di depan Balai Kota DKI Jakarta menuntut diperbolehkan beroperasi kembali, Selasa (21/7/2020). Para pengusaha dan karyawan sudah tidak bekerja selama empat bulan sejak pandemi Covid-19 sehingga mereka menuntut Pemprov DKI Jakarta memberikan solusi agar tetap bisa beroperasi kembali dan memperoleh penghasilan untuk keluarga. Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)
Karena itu, Bebi menegaskan bakal menguliahi putranya agar kelak menjadi sarjana.
"Tapi ngga apa-apa deh kalau saya kerja kayak begini sekarang, tapi uangnya saya harap bisa jadi biaya sekolah anak saya sampai kuliah," tutup dia.
Baca tanpa iklan