TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya telah menemukan kesimpulan baru atas tewasnya jurnalis sekaligus editor Metro TV, Yodi Prabowo.
Kesimpulan tersebut diperoleh setelah dilakukan pemeriksaan ulang tempat kejadian perkara (TKP).
Hasil pemeriksaan ulang ditambah dengan keterangan 34 saksi disimpulkan bahwa pisau dapur yang ditemukan di sekitar jenasah korban awalnya berada di bawah tubuh jenasah Yodi yang tertelungkup.
Selain itu penyidik juga menyimpulkan tidak ada kekerasan benda tumpul atau pemukulan terhadap korban.
Luka lebam di tubuh korban, dipastikan adalah lebam mayat karena jenasah korban ditemukan sekitar 3 hari setelah meninggal dunia.
Baca: Sidik Jari di Pisau Ternyata Bekas Tangan Yodi Prabowo, Kematian Editor Metro TV Masih Misteri
Hal itu dikatakan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (21/7/2020).
"Kemarin tim langsung dipimpin oleh Pak Dirkrimum Polda Metro bersama Kasat Reskrim Jaksel melakukan cek lagi ke TKP untuk bisa memastikan keterangan dari saksi-saksi yang ada, keterangan dari saksi ahli, keterangan dari forensik juga ada, serta dari labfor juga ada ikut ke TKP," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Selasa (21/7/2020).
Hal itu kata Yusri untuk mensinkronkan antara temuan di lapangan dengan hasil keterangan saksi yang ada dan petunjuk lain yang didapat penyidik. mengsinkronkan.
"Hasilnya, memang betul korban sudah hampir 3 hari meninggal di TKP, dengan kondisi jenazah sudah mengalami pembusukan ya. Kemudian apa yang diisukan adanya kekerasan terhadap korban itu tidak ditemukan. Ini juga berdasar dari labfor. Lebam yang ada adalah lebam mayat," kata Yusri.
Meski begitu kata Yusri, korban dipastikan tewas karena tusukan senjata tajam di lehernya.
"Hasil dari kedokteran forensik tidak ada pemukulan dan tidak ada benda tumpul yang mengenai korban. Korban murni adanya tusukan dan sayatan di sekitar leher. Ini yang mengakibatkan korban meninggal dunia," tambah Yusri.
Dalam cek ulang TKP kata Yusri juga dipastikan barang pribadi dari korban tidak ada yang hilang.
"Jam 2 malam motornya ditemukan oleh salah satu saksi yang ada di TKP dan kemudian dipindahkan ke dekat portal," kata Yusri.
Mengenai satu barang bukti pisau yang ditemukan di TKP, kata Yusri menurut keterangan saksi ditemukan di bawah jenasah korban yang tertelugkup.
"Yang pada saat itu kondisi korban menurut keterangan saksi yang menemukan awal, yakni tertelungkup dan di bawahnya itu ada pisau. Nah ini lah kemudian pisau dilakukan pemeriksaan untuk pengecekan DNA dan sidik jari yang ada," ujar Yusri.
Hasil sementara dari labfor mengenai sidik jari dan DNA di pisau yang ditemukan baru sidik jari korban.
"Kami periksa dengan berbagai cara karena pisau ini sudah lebih dari tiga hari. Sementara ini sidik jari ada ditemukan adalah ada sidik jari korban dan juga DNA si korban sendiri. Tapi ini masih hasil sementara. Kita masih mendalami. Oleh tim labfor masih terus melakukan pendalaman, dan mudah-mudahan secepatnya akan kita sampaikan ya," paparnya.
Selain itu kata dia temuan di TKP tentang kemungkinan adanya ceceran darah di TKP, untuk sementara baru ditemukan di sekitar tubuh korban sendiri.
"Yang saat itu kondisinya tertelungku. Jadi cuman ada pada saat itu. Ini tim penyidik masih mengumpulkan bukti-bukti dan juga petunjuk lain masih melakukan penyelidikan terus," kata dka.
Selain itu katanya tim masih bergerak di lapangan.
"Nanti juga akan memeriksa beberapa saksi tambahan lagi dan memeriksa saksi-saksi yang telah diperiksa untuk dilakukan pemeriksaan ulang," kata dia.
Seperti diketahui jenasah Yodi ditemukan di pinggir Tol JORR di ruas Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020) lalu.
Di leher dan dadanya ditemukan luka tusukan senjata tajam. Tak jauh dari temuan jenasah korban, ditemukan sebilah pisau dapur yang diduga digunakan pelaku dalam menghabisi korban.
Yusri menjelaskan untuk Handphone korban yàng ada di TKP juga sudah dibawa ke Labfor untuk isi dan jejaknya, yang bisa saja ada sesuatu hal yang diduga berhubungan dengan kematian korban.
Sebelumnya tambah Yusri, beberapa petunjuk awal didapat penyidik, setelah pihaknya menurunkan anjing pelacak untuk melacak jejak pelaku pembunuhan. Anjijng pelacak diturunkan di lokasi temuan jenasah.
"Kami minta bantuan K9 sebanyak dua ekor anjing untuk mengendus baju, kemudian pisau dapur, dan barang pribadi korban yang ada di TKP, juga mencari bukti lain,” kata Yusri.
Dari sana, anjing K9 berhenti di sebuah warung, yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi penemuan mayat Yodi di Jalan Ulujami Raya. Karenanya kata Yusri, pelaku diduga sempat mampir di warung tersebut.
"Hasil autopsi menunjukkan ada luka tusukan senjata tajam di leher dan dadanya," kata dia.
Baca: Warga Soroti Gerak-gerik Suci, Pacar Jurnalis Metro TV Yodi yang Dibunuh Orang Tak Kenal
Tusukan senjata tajam itulah kata Yusri yang menyebabkan tewasnya korban.
"Tusukan di leher mengakibatkan robek pada tenggorokan dan ini penyebab matinya korban. Termasuk yang di dada, menembus tulang iga dan paru-paru," kata Yusri.
Menurutnya hasil autopsi juga menunjukkan bahwa korban telah meninggal dunia sekitar 2-3 hari sebelum penemuan jenasah.
Terkait motif, Yusri mengatakan bukanlah perampokan atau ekonomi, karena barang-barang korban utuh saat jenasah ditemukan termasuk sepeda motor korban. "Motif akan diketahui setelah pelakunya kita tangkap," katanya.