News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jurnalis Meninggal Dunia

Keluarga Curiga Darah pada Pakaian Yodi Prabowo Sedikit, Polisi: Foto yang Telentang Darahnya Banyak

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MISTERI KEMATIAN YODI PRABOWO TERKUAK - Ditreskrimum Polda Metro Jaya, berhasil menguak misteri kematian Yodi Prabowo, editor video Metro Tv, Sabtu (25/7/2020). Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Tubagus Ade Hidayat, setelah melakukan penyelidikan dan penyidikan pihaknya menyimpulkan kalau kematian korban diduga akibat bunuh diri. WARTA KOTA/NUR ICHSAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga masih tak percaya dengan kesimpulan kepolisian soal kematian editor Metro TV Yodi Prabowo (26) yang diduga kuat bunuh diri. Salah satu kecurigaan yang diungkap adalah darah yang menempel di baju korban tidak terlihat banyak.

Namun, anggapan itu dibantah oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat.

Menurutnya, darah yang membekas di baju bekas almarhum cukup banyak.

"Banyak darahnya. Kan fotonya banyak. Foto yang dibalik (telentang--Red) banyak beredar. Darahnya banyak kok. Masa iya orang luka begitu gak banyak darahnya. Enggak logis," kata Tubagus kepada wartawan, Selasa (28/7/2020).

Dia juga menyebutkan darah yang merembes ke tanah di sekitar lokasi penemuan jenazah Yodi juga menjadi bukti darah yang mengucur dari tubuh korban tidak sedikit.

Baca: Jasad Yodi Prabowo Positif Narkoba, Kekasih Editor Metro TV Bantah Pernyataan Polisi

"Itu di situ kan ada tanah, (darahnya--red) merembes ke tanahnya. Untuk apa juga itu dibohongi, enggak ada pentingnya. Cuma saya memahami kondisi psikologi keluarga, jadi ya sudah," jelasnya.

Lebih lanjut, Tubagus menyampaikan pihaknya memahami penolakan yang terus disuarakan oleh pihak keluarga korban.

Pihak kepolisian yang telah menyelidiki kasus tersebut tak memaksakan pihak keluarga harus menerima fakta penyelidikan yang ada.

"Kalau saya sih wajar. Saya berempati saja, saya tidak dalam kapasitas memaksakan keyakinan. Kalau masalah darahnya itu banyak kok. Cuma nanti kalau ditampilkan yang penuh darah, nanti gak enak lagi, gak bagus gitu. Kelihatan ada kejinya, kekerasan, tapi kalau dibilang gak ada, ada kok, tapi masa iya itu ditampilkan ke media juga," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini