Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - HM (31), wanita warga negara Tiongkok yang tewas usai terjun dari lantai 53 Apartemen Ancol Mansion, meninggalkan surat wasiat sebelum bunuh diri.
Surat wasiat itu ditemukan polisi dari dalam kamar korban beserta beberapa barang lainnya.
Setelah mendapati surat tersebut, polisi menggandeng ahli bahasa untuk menerjemahkannya.
TribunJakarta.com mendapatkan transkrip terjemahan yang ditampilkan dalam konferensi pers hari ini.
Baca: Terungkap! Identitas Wanita yang Lompat dari Lantai 53 Apartemen Ancol Mansion Jakarta
Berikut isi surat yang ditinggalkan HM sebelum melompat dari apartemennya:
"Pada tanggal 27 Juli 2020 membuat surat warisan, apabila saya meninggal semua aset atas nama saya, baik properti atau barang perhiasan milik pribadi semua akan menjadi milik nenek saya, Mrs. Guixiang (dari pihak ayah) dan Mrs. Wenbin (dari pihak ibu)," tulis HM dalam suratnya.
"Kematian saya adalah sebuah kelepasan, kembali kepada Sang Pencipta, keluarga dan kerabat saya jangan merindukan saya, jangan bersedih," sambung HM.
"Tolong saya dikuburkan bersama dengan kuburan leluhur saya. Karena lokasi dan pemandangannya sangat indah," tutup dia.
Sebelumnya, HM dipastikan bunuh diri setelah melompat dari lantai 53 apartemen tersebut pada Selasa (28/7/2020) lalu.
"Dari bukti-bukti yang ada, kami menduga bahwa korban merupakan korban bunuh diri yang melompat dari lantai 53 tower C apartemen tersebut," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto, Kamis (30/7/2020).
Dugaan kuat bahwa wanita itu bunuh diri muncul setelah polisi melakukan serangkaian penyelidikan.
Salah satu tindakan penyelidikan dilakukan dengan penyisiran beberapa tower yang ada di apartemen tersebut selama dua hari belakangan.
Saat polisi memeriksa salah satu kamar di lantai 53 Tower C Apartemen Ancol Mansion, didapati bahwa pintu kamar tersebut terkunci dan tidak ada jawaban dari penghuninya.
Polisi kemudian meminta pengelola untuk membuka kamar tersebut dan menunjukkan data penghuni kamar itu.
Setelah kamar berhasil dibuka, polisi mendapati beberapa kondisi yang mengarah ke dugaan kuat korban bunuh diri.
Pertama ialah barang-barang korban yang masih tergeletak di kamar tersebut.
Kemudian, polisi juga mendapati sebuah kursi yang berada di balkon kamar dengan kondisi jendela terbuka.
"Kami temukan dua handphone, satu Ipad, dan kursi di dekat jendela dan sendal yang diduga dipakai oleh korban sebelum loncat dari kamar," kata Budhi.
Sesuai keterangan pengelola apartemen dan penghuni di sekitar kamar korban, dipastikan pula bahwa korban tinggal sendirian di kamarnya.
Selain itu, polisi juga mendapati adanya surat wasiat yang ditulis korban sebelum lompat dari kamarnya.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
>>https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/