TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyebaran virus corona di perkantoran membuat sejumlah karyawan merasa was-was dan khawatir saat bekerja.
Para kartawan berharap bisa kembali bekerja dari rumah di saat perkantoran menjadi salah satu klaster penyebaran Covid-19.
"Tiap ke kantor rasanya was-was, tapi ya gimana kewajiban dan kebutuhan mencari uang ya jadi harus ke kantor," kata seorang pegawai negeri di instansi pemerintahan, Gita (33) saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/7/2020) pagi seperti dikutip Tribun.
Gira merasa khawatir saat pergi ke kantor dan pulang dari kantornya. Gita merasa takut saat berangkat ke kantor lantaran harus naik kendaraan umum.
"Mau bagaimana ya. Menjaga sebisa mungkin ya agar tak tertular. Masalah terbesar saya itu berkerumun dengan orang," ujarnya.
Gita merasa sedikit beruntung lantaran kantornya memberlakukan sistem shift kerja meskipun di kantornya ada kasus positif Covid-19.
Ia mengatakan, di ruangannya tak banyak diisi pegawai.
"Saya tahu mau me-WFH kan full secara ekonomi itu bermasalah ya. Harapan saya pada kantor saat otomatis minta kerja masuk ke kantor, perhatikan kesehatan karyawan seperti tes swab berkala setiap dua minggu sekali, karantina, vitamin juga perlu," kata Gita.
Baca: Update Kasus Baru Covid-19 pada Kawasan Perkantoran di Jakarta, Total 459 Kasus
Sementara itu Fawzia (28), seorang karyawan swasta di kawasan Kuningan Jakarta mengatakan dirinya juga was-was saat bekerja di kantornya.
Di kantornya, sudah ada seorang karyawan yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Kerja di tengah Covid-19 dengan jumlah kasus yang terus bertambah bikin jadi tambah was-was," kata Fawzia saat dihubungi pada Rabu (29/7/2020) malam.
Baginya, Covid-19 adalah penyakit yang menular dengan tak terlihat. Fawzia tak bisa mengetahui karyawan di kantornya yang positif Covid-19.
"Karena Covid-19 ini engga terlihat, jujur saya enggak tahu di lingkungan kantor mana yang kena, mana yang jujur dia di rumah aja enggak ke mana-mana," tambah Fawzia.
Ia berharap pemerintah perlu memberikan perhatian khusus terkait penyebaran Covid-19 di klaster perkantoran. Dengan adanya perhatian khusus, penyebaran Covid-19 di area perkantoran bisa ditekan.
"Petugas medis yang ber-APD saja bisa kena, apalagi kita yang enggak APD, hanya masker, lengan panjang, hand sanitizer," ujar Fawzia.
Melansir data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, setidaknya terdapat 440 karyawan di 68 perkantoran di DKI Jakarta yang dinyatakan positif Covid-19.
Baca: 68 Perkantoran di DKI Jakarta Terpapar Covid-19, Ahli Epidemiologi Sebut Jam Istirahat Momen Rawan
Jumlah itu meningkat drastis bila dibandingkan dengan data sebelum 4 Juni 2020. Pada saat itu, terdapat 43 kasus positif Covid-19 di lingkungan perkantoran.
Instansi pemerintah menjadi klaster dengan jumlah kasus terbanyak.
"Sebagaimana terinfo, klaster perkantoran tertinggi berasal dari ASN (aparatur sipil negara)," ucap Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo menjawab pertanyaan Kompas.com, Selasa (28/7/2020).
Berdasarkan data, Kementerian Keuangan menjadi kementerian dengan penyebaran kasus terbanyak yaitu 25 kasus.
Posisi selanjutnya terdapat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (22 kasus), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (15 kasus), dan Kementerian Kesehatan (10 kasus). (Kompas.com/Wahyu Adityo Prodjo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Klaster Perkantoran Jadi Penyebaran Covid-19, Karyawan di Jakarta Was-was"