Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI BARAT -- Target donasi sudah hampir tercapai untuk operasi pemisahan bayi kembar siam, nyatanya Ahmad Rahman Al-Ayyubi dan Ahmad Rahim Al-Ayyubi (Rahman-Rahim) lebih dulu dipanggil Allah SWT.
Bayi kembar siam milik pasangan suami istri Romi Darma Rachim (35) dan Ika Mutiya Sari (30) meninggal pada Rabu, (19/8/2020) malam.
Romi yang warga Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi mengatakan, Penggalangan Dana yang dilakukan di situs kitabisa.com dilakukan untuk biaya operasi pemisahan bayi kembar siamnya.
Baca: Demam Tinggi, Bayi Kembar Rahman-Rahim Meninggal, Belum Sempat Operasi Pemisahan
"Emang uang kitabisa.com untuk biaya operasi aja niatnya, karenakan kata dokter butuh biaya sekitar Rp1 miliar," kata Romi, Jumat, (21/8/2020).
Penggalangan dana itu sudah dilakukan sejak Agustus 2019 silam, hingga kini dana yang sudah terkumpul mencapai Rp1.560.744.577 dari target Rp1,6 Miliar.
Menurut Romi, selama ini dia dan sang istri baru melakukan pencairan dana tersebut untuk keperluan operasional bolak-balik rumah sakit.
Selain itu, terakhir pihaknya mendapat pencarian dana sebesar Rp20 juta sebagai bentuk uang belasungkawa setelah Rahman-Rahim meninggal dunia.
Baca: Kisah Perjuangan ART Melahirkan Bayi Kembar 3, Ditinggal Pasangan Sejak Usia Kandungannya 3 Bulan
"Kalau kemarin-kemarin cairin dana buat operasional aja, beli susu, beli pempers kadang juga buat beli obat kan ada beberapa obat yang di-cover BPJS," terangnya.
Romi sendiri sehari-hari bekerja sebagai penjaga parkir di salah satu ruko di Kota Bekasi, pekerjaan sampingannya juga bekerja sebagai driver ojek online.
"Jaga parkir sore jam 4 sampai jam 11, pagi saya narik ojol, kalau istri dulu sempet kerja di toko tapi karena ngurus si kembar dia udah enggak kerja," terangnya.
Baca: Aktor Guntur Triyoga dan Apristiyah Devita akan Dikaruniai Bayi Kembar
Uang penggalangan dana yang sudah terkumpul kata Romi, tidak akan dicarikan lagi lantaran putranya kini sudah tiada.
Dana sebesar Rp1,5 miliar itu nantinya, akan dikelola kitabisa.com untuk dialihkan ke orang yang membutuhkan atau anak yang bernasib sama seperti Rahman-Rahim.
"Kalau uang penggalangan dananya udah buat yang membutuhkan aja, terakhir itu aja Rp20 juta buat kerohanian pas Rahman-Rahim meninggal," terang dia.
• Kronologi Bayi Kembar Siam di Bekasi Meninggal, Orangtua Terpukul: Malam Itu Kami Kalut Tak Percaya
Adapun bayi kembar siam Rahman-Rahim terlahir dengan kondisi dempet di bagian dada hingga perut.
Bayi kembar memang terlihat sehat, seluruh organ tubuh masing-masing bayi ini lengkap mulai dari kepala hingga kaki.
Begitu juga dengan organ dalamnya, hanya saja bagian jantung dan hati bayi kembar siam ikut menempel sehingga menyulitkan proses operasi pemisahan.
Rahman oleh orangtuanya dinobatkan sebagai kakak, sedangkan Rahim ditetapkan sebagai adik.
Semasa hidup, Rahman memang tampak lebih lincah dan aktif ketimbang Rahim.
Menurut orangtuanya, Rahim menderita dandy walker syndrome atau kelainan genetik bawaan yang mempengaruhi perkembangan otak. (Yusuf Bachtiar)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Donasi Biaya Operasi Bayi Kembar Siam Terkumpul Rp1,5 M, Orangtua: Kami Serahkan untuk yang Butuh