Jasa Marga juga mengimbau agar pengguna jalan membawa bekal untuk menghindari kerumunan atau kepadatan di rest area. Serta selalu berhati-hati dalam berkendara, patuhi rambu-rambu dan ikuti arahan petugas di lapangan.
Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Agus Andrianto menyampaikan situasi arus lalu lintas di berbagai jalur arteri dan tol masih terpantau lancar dan terkendali saat libur panjang Tahun Baru Hijriah.
"Sampai saat ini situasi lalu lintas masih lancar terkendali," kata Komjen Agus.
Meski arus kendaraan terpantau normal dan lancar, ia tetap meminta seluruh anggotanya di lapangan untuk mewaspadai kemungkinan meningkatnya arus lalu lintas kendaraan mulai Rabu (19/8/2020) malam hingga Kamis dini hari serta mempersiapkan antisipasi kepadatan pada saat arus balik.
Terminal Bus Padat
Lonjakan keberangkatan penumpang libur tahun baru Islam 1442 Hijriah terlihat di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur.
Komandan Regu Terminal Terpadu Pulo Gebang, Mahbud mengatakan lonjakan penumpang bus antar kota antar provinsi (AKAP) pada 10 Agustus 2020 tercatat 10 persen.
"Tanggal 19 Agustus jumlah keberangkatan 155 bus dan penumpang 1.121. Tanggal 20 Agustus ini ada peningkatan sekitar 5-10 persen," kata Mahbud.
Baca: Libur Panjang, Satgas Covid-19: Kalau Tidak Disiplin Protokol Kesehatan, Kita akan Panen Kasusnya
Meski melonjak, keberangkatan penumpang di Terminal Terpadu Pulo Gebang belum normal atau merosot dibanding sebelum pandemi Covid-19.
Pasalnya jumlah keberangkatan normal di Terminal Pulo Gebang sebelum pandemi di hari kerja berkisar 2.500-3.000 penumpang per harinya.
"Mayoritas tujuan keberangkatan penumpang hari ini tujuannya Jawa. Peningkatan jumlah keberangkatan ada, tapi belum banyak," ujarnya.
Sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB jumlah keberangkatan di Terminal Pulo Gebang tercatat sebanyak 541 penumpang.
Namun data selepas pukul 15.00 WIB masih diakumulasi sehingga jumlah pasti lonjakan keberangkatan penumpang belum diketahui.
"Untuk persyaratan penumpang mengisi CLM (Corona Likelihood Metric), wajib mengenakan masker, menjaga jarak. Kapasitas penumpang dalam bus dibatasi maksimal 50 persen," tuturnya.