TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang wanita bernama Sella, menceritakan suaminya bernama Riansyah (35) yang jadi korban penyerangan Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (29/8/2020).
Adanya penyerangan dan pembakaran Mapolsek Ciracas, Riansyah mengalami amnesia ringan lantaran diserang hingga kepalanya dipukul benda tumpul oleh segerombolan massa.
DIketahui, segerombolan massa tersebut diduga oknum TNI AD yang melakukan penyerangan Mapolsek Ciracas.
Mengenai suaminya alami amnesia ringan lantaran dianiaya gerombolan massa tersebut, diceritakan langsung oleh Sella di Koramil 05 Kramat Jati/Makassar, Rabu (2/9/2020).
Baca: Pangdam Jaya Pastikan Korban Penyerangan Mapolsek Ciracas akan Dapat Penggantian dari TNI AD
Sella, pagi-pagi mendatangi Koramil 05 Kramat Jati/Makassar untuk meminta ganti rugi biaya pengobatan suami yang alami amnesia ringan, di RSU Bunda Marogonda, Depok.
Sella mengatakan, suaminya alami amnesia ringan lantaran kepalanya dihantam benda tumpul oleh gerombolan massa, tepat saat kejadian penyerangan dan pembakaran Mapolsek Ciracas.
Berdasarkan hasil CT Scan, bagian kepala dan muka Riansyah menderita memar.
"Ke sini mau buat laporan, karena suami mengalami memar di muka sama di kepala. Kemarin CT Scan dan hasil CT Scan amnesia ringan," kata Sella di lokasi.
Awalnya, Riansyah hendak pulang melewati rute yang sama dengan gerombolan massa yang melintas menuju Mapolsek Ciracas.
Ia kemudian berpapasan dengan oknum yang diduga berasal dari TNI AD.
Sayangnya, Riansyah tidak bisa mengingat secara detail insiden tersebut lantaran amnesia ringan yang dialami.
Saat pulang, Sella melihat helm yang dikenakan suaminya hancur.
"Helmnya hancur, waktu kejadian suami baru pulang dari rumah saudara. Kemarin pengobatan CT Scan sama urut badan. Estimasi kerugian sekitar Rp 2,5 juta," ujarnya.
Guna buktikan kondisi suami yang alami amnesia ringan, Sella bawa hasil pemeriksaan CT Scan dari RSU Bunda Margonda.