Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, BOGORĀ - Persatuan Musisi Bogor melakukan aksi protes kepada Pemerintah Kota Bogor terkait adanya pembatasan jam malam dan pembatasan jam operasional, Kamis (3/9/2020).
Aksi protes dilaksanakan di sekitar Tugu Kujang, Lawang Salapan dan Balaikota Bogor.
Dalam aksi tersebut para musisi meminta agar Pemerintah Kota Bogor mencari solusi atas dampak dari pembatasan jam malam dan jam operasional yang berimbas kepada pekerjaan musisi di Bogor yang sering mengisi musik di cafe dan resto saat malam hari.
Saat melakukan aksi di Balaikota Bogor para musisi menyanyikan beberapa lagu denagn diiringi petikan gitar dan saxsophone.
Baca: Pemberlakuan Jam Malam di Kota Depok Ternyata Belum Disertai Sanksi Terhadap Pelanggar
Panas terik matahari tidak menyurutkan semangat para musisi untuk menyampaikan aspirasinya.
Tak lama setelah melakukan orasi dan bermain musik perwakilan dari musisi pun melakukan mediasi atau diskusi bersama dengan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.
Koordinator aksi yang juga seorang vokalis yaitu Joker mengatakan bahwa pembatasan jam malam dan jam operasional berimbas pada para musisi yang kehilangan mata pencaharian.
"Karena sebagian besar para musisi bogor ini bekerja di jam jam malam, setelah jam kantor pulang kerja baru kita menghibur mereka di cafe atau resto, makanya kami di sini persatuan musisi Bogor meminta solusinya dengan cara apa jam malam tetap dijalani gimana musisi caranya bisa bekerja sampai peraturan itu dicabut," ujarnya.