Siapa yang paling berjasa menekan angka kematian ini?
Lagi-lagi atas izin Allah, para tenaga kesehatan di Jakarta yang sigap menangani setiap kasus mempertaruhkan nyawa, risiko kesehatan diri mereka sendiri.
Dan alhamdulillah dengan jumlah tes yang juga memadai, ikut mendukung untuk Jakarta menemukan kasus lebih dini sehingga bisa dilakukan perawatan bila ditemukan positif.
Dengan testing yang tinggi, terdeteksi awal mereka yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan, mereka yang lansia bila positif langsung isolasi dan langsung dirawat.
Itulah sebabnya mengapa tingkat kematian di Jakarta secara persentase menjadi rendah, karena angka testing tinggi tenaga kesehatan yang sigap.
Walaupun tingkat kematian di Jakarta ini terus menurun, tapi jumlah absolutnya tambah, secara absolut jumlah kematian harian kita juga tambah.
Jadi kalau kita lihat di data ini adalah gambar di mana tingkat kematian di Jakarta, meskipun tingkatnya rendah tapi absolutnya terus meningkat.
Ini saya tunjukkan di data ini jumlah atau tingkat kematiannya sejak pertengahan Agustus sampai dengan September menunjukkan tren yang meningkat.
Ini adalah kondisi yang sangat tidak menggembirakan, angka pemakaman yang menggunakan protap Covid juga meningkat.
Artinya ini adalah data pemakaman tiap hari di Jakarta.
Bila dilihat di grafik ini, saya akan menunjukkan, kita perhatikan di sini, angka kematian sempat meningkat lalu kita melakukan pengetatan dengan PSBB.
Alhamdulillah turun dan itu menurun terus sampai awal atau pertengahan Agustus.
Sesudah pertengahan Agustus, terjadi peningkatan terus-menerus.
Di sebelah kita menyaksikan angkanya makin hari makin tinggi.