TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus tewasnya Sofian MS (36) belum juga menunjukkan titik terang.
Polres Jakarta Timur terus menyelidiki kasus yang menghebohkan warga di akhir pekan kemarin.
Pasalnya ketika ditemukan, jasad Sofian dalam kondisi memilukan.
Tangannya terikat kabel, ada luka di kepala dan jempol tangannya diborgol.
Ditambah lagi tidak ada identitas apapun yang melekat di jasad yang ditemukan mengambang di aliran kali Ciliwung, Jakarta Timur pada Sabtu (5/9/2020).
Informasi teranyar, Sofian diduga pengguna narkoba
Wakapolres Jaktim AKBP Stefanus Tamuntuan mengatakan, korban pengguna narkoba dan tinggal seorang diri.
"Menurut keterangan nenek korban, korban tinggal sendirian dan korban adalah pengguna narkoba," katanya, Rabu (9/9/2020).
Namun demikian belum dapat dipastikan apakah kematian korban diduga pembunuhan tersebut ada kaitannya dengan pengedar narkoba.
“Masih diselidiki,” kata Stefanus.
Kondisi Sofian yang ditemukan tewas terikat membuat aparat berwajib menduga Sofian adalah korban pembunuhan.
"Diduga begitu (pembunuhan), karena ada luka dan tangannya terikat kabel handphone," ungkap Stefanus.
Hingga saat ini Polisi masih mengumpulkan keterangan saksi untuk mencari petunjuk mengungkap kasus pembunuhan ini.
Kematian Jasad Mengambang dengan Tangan Terikat Kabel dan Jempol Terborgol di Kali Ciliwung Masih Misteri
Jasad Sofian pertama kali ditemukan oleh personel Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).
Usai diketahui identitasnya, jenazah segera dijemput oleh pihak keluarga dari Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati.
Selanjutnya, jenazah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta Selatan.
"Kami sekeluarga sudah ikhlas," ujar Bella, satu diantara keluarga di Jakarta, Minggu (6/9/2020).
Selama proses pemakaman, isak tangis keluarga tak terelakan di pusaran makam Sofian.
Untuk itu, keluarga berharap segera ada titik terang atas kasus ini.
"Dia orangnya baik, temannya banyak. Jadi memang enggak pernah ribut. Sama keluarga pengertian. Ya memang semua itu kan takdir. Ya doakan kita dikasih yang terbaik untuk Sofian," jelasnya.
Sementara itu, penyebab kematian korban masih menjadi misteri.
Siapa pelaku dan motif pembunuhan masih belum diketahui.
Satreskrim Polrestro Jakarta Timur terus melakukan penyelidikan.
"Untuk korban inisial S berusia 36 tahun dan merupakan karyawan swasta. Sejauh ini kita masih dalam proses lidik," ujar Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Timur AKBP Imron Ermawan, Minggu (6/9/2020).
Diduga Korban Pembunuhan
Sutarman (40) saksi yang juga warga setempat mengatakan diduga Sofian merupakan korban pembunuhan.
"Kayaknya dibunuh, karena tangannya diikat pakai kabel casan gitu. Di kepalanya juga ada luka, masih berdarah kepalanya pas diangkat," ucap Sutarman di Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (5/9/2020).
Menurutnya posisi tangan korban terikat tampak jelas karena saat kejadian jasad tersangkut di tengah aliran Kali Ciliwung yang sedang dangkal.
Temuan tersebut lalu dilaporkan ke Polsek Jatinegara.
Selanjutnya Satreskrim Polrestro Jakarta Timur datang melakukan olah TKP.
"Kata polisi tadi juga korban dibunuh. Ya, namanya tangan diikat sama kepala luka kan. Kalau kakinya sih enggak diikat, pas ditemuin korban pakai kaos dan celana pendek," ujarnya.
Sutarman menuturkan saat ditemukan jasad korban dengan tinggi sekira 170 sentimeter itu hanyut ke arah Kampung Pulo, Kecamatan Jatinegara.
Usai olah TKP dan pemeriksaan identifikasi, jasad korban tanpa identitas itu dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk keperluan autopsi.
"Badannya agak gemuk, tapi enggak gemuk banget. Kalau dari warga sini sih enggak ada korban ya, kata polisi juga tadi enggak ada identitasnya. Tadi dibawa ke pakai ambulans sekira pukul 09.00 WIB," tambahnya.
Terpisah Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Timur AKBP Imron Ermawan mengatakan dari hasil penyelidikan sementara korban diduga dibunuh.
"Karena ditemukan dalam posisi tangan terikat dan ada luka di kepala," kata Imron di Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (5/9/2020).
Namun dia tak merinci dari pemeriksaan tim identifikasi luka di kepala korban itu hantaman benda tumpul atau bukan.
Dia hanya menuturkan jasad korban sudah dikirim ke RS Polri Kramat Jati untuk keperluan identifikasi dan sebab kematian.
"Jasad korban ditemukan oleh masyarakat lalu dilaporkan ke pengurus RT/RW yang selanjutnya melapor ke Polsek Jatinegara. Ditemukan tadi pagi aliran Ciliwung," ujarnya.
Untuk sekarang Imron belum dapat memastikan sudah berapa lama korban dibuang ke Kali Ciliwung hingga akhirnya ditemukan warga.
Pun dengan dugaan awal terkait tangan korban yang memiliki tinggi sekitar 170 sentimeter itu diikat kabel Cas handphone berwarna putih.
"Kasusnya masih kita dalami. Jasad korban sudah kita kirim ke RS Polri Kramat Jati untuk keperluan identifikasi dan autopsi," tuturnya.
Ada Borgol Jari di Jempol Tangan Korban
Joko (36), warga setempat mengatakan pada ibu jari korban terpasang borgol jari yang lazim digunakan petugas guna membatasi gerak tersangka.
"Ada borgol di jempolnya, borgol jari seperti yang di film-film kriminal begitu. Tadi pas saya tanya ke polisi kenapa itu pakai borgol mereka juga enggak tahu," kata Joko di Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (5/9/2020).
Dia yakin besi yang terpasang di bagian ibu jari korban pembunuhan itu borgol karena melihat langsung saat proses evakuasi jasad dari kali.
Menurutnya hingga jasad korban dengan tinggi sekitar 170 sentimeter itu dimasukkan dalam kantong jenazah ikatan kabel dan borgol tak dilepas.
"Mungkin memang prosedurnya kayak begitu kali ya, biar barang buktinya enggak rusak. Tadi pagi evakuasinya polisi dibantu PPSU, sebelum masuk kantong sempat diperiksa jasadnya," ujarnya.
Joko menuturkan proses evakuasi hingga olah TKP jasad korban berlangsung sejak pukul 07.00 WIB hingga sekira pukul 09.00 WIB sempat jadi tontonan warga.
"Namanya mayat ditemukan dalam posisi tangan terikat dan ada luka kan pasti semua orang mikir dibunuh. Tapi warga sini sih enggak ada yang kenal, sepertinya habis dibunuh dibuang," tuturnya.
Pernyataan Joko perihal borgol jari dibenarkan Suyudi (54) yang juga ikut menyaksikan proses evakuasi jasad dari tengah aliran Kali Ciliwung.
Borgol jari yang terpasang pada kedua ibu jari korban itu membuat warga mengira bahwa korban merupakan tersangka kasus tindak pidana.
"Habis pakai borgol begitu ya kita mikirnya korban tersangka begitu. Pokoknya sih jelas korban pembunuhan ya, karena tangannya diikat, di kepala juga ada luka," kata Suyudi.
TribunJakarta.com telah berupaya mengonfirmasi kebenaran pernyataan warga kepada Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Timur AKBP Imron Ermawan.
Namun hingga berita ditulis upaya konfirmasi yang dilakukan kepada Imron urung membuahkan hasil, keterangan dari Imron hanya diperoleh di lokasi kejadian.
Yakni bahwa dia membenarkan korban ditemukan dalam posisi tangan terikat dan ada luka di kepala, sementara identitas korban tak diketahui.
Saat ditemui di lokasi kejadian Imron tidak menyebut dugaan waktu kematian dan jenis luka pada bagian kepala korban, hanya bahwa korban diduga dibunuh.
"Karena ditemukan dalam posisi tangan terikat dan ada luka di kepala. Untuk identitas korban belum diketahui," kata Imron.
Sebagai informasi borgol jari kini tidak hanya dimiliki aparat karena sudah diperjualbelikan secara bebas dengan harga di bawah Rp 100 ribu.
Borgol jari bahkan mudah ditemukan di toko-toko belanja online, pun tak diketahui untuk apa sipil memerlukan borgol jari yang dimiliki aparat itu. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/Wartakotalive.com)